Keberadaan usaha menegah kecil (UMK) Bilih 7 Muaro yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran produk hasil olahan ikan bilih Danau Singkarak, jelas tak asing lagi bagi sebagian orang. Cuma saja, usaha yang berdiri tahun 2004 lalu itu terkendala pemasaran produk. Hanya mengandalkan komunikasi orang ke orang terutama sanak saudara.
Lebih lagi, produksi hanya berjalan ketika ada pesanan dari konsumen. Makanya, perlu memperluas daerah pemasaran agar produksi bisa berkelanjutan. Keterbatas pemasaran produk salah satu faktor penyebab sulitnya UMK ini berkembang. Melalui promosi, maka produk dapat dikenal luas dan diharapkan mempunyai pasar yang tetap.
UMK yang berada di Jorong Gando, Nagari Paninggahan, Kacamatan Junjungsirih, Kabupaten Solok itu, diketuai Sri Reski. UMK Ikan Bilih 7 Muaro bergerak dalam bidang usaha pengolahan ikan bilih Danau Singkarak, ikan asli yang penyebarannya terbatas di Danau Singkarak. Produk UMK Ikan Bilih 7 Muaro adalah ikan bilih goreng original, ikan bilih goreng crispy, ikan bilih goreng crispy balado, ikan bilih wijen, rendang ikan bilih, dan kerupuk ikan bilih.
Tim Pengabdian LPPM Unand terdiri dari Dr Delvi Yanti STP MP, Deivy Andhika Permata STP MSi dan Dr Lendrawati SPt MSi melakukan pendampingan Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro untuk melakukan promosi produknya. Promosi produk UMK Bilih 7 Muaro dilakukan oleh tim pengabdian dengan mencetak brosur dan menyebarkan melalui media online dan offline.
Brosur salah satu media yang efektif dalam memberikan informasi. Bosur ini dapat dibawa langsung dan diberikan kepada siapa saja yang dijadikan sasaran. Pembaca dapat menyimpan sesuka hati dan dapat membaca ulang sewaktu-waktu.
Dalam kunjungan yang dilakukan tim PKM ke rumah produksi UMK Bilih 7 Muaro baru-baru ini, tim menyerahkan brosur yang telah dirancang. Dalam kegiatan ini, tim berharap brosur yang dicetak dapat membantu pengembangan usaha UMK Bilih 7 Muaro yaitu, menyebarkanluaskan informasi produk maka akan memperluas jaringan pemasaran produknya.
Penyebaran brosur dilakukan oleh tim pengabdian dengan berbagai cara, di antaranya meletakkan brosur pada tempat-tempat umum yang mudah terlihat orang misalnya swalayan, penyebaran door to door, mendatangi segmen tertentu seperti perkantoran. Selain membagikan brosur versi cetak, tim pengabian juga menyebarkan brosur secara digital, yaitu dengan memanfaatkan media sosial yang ada. (adt)