
Warga Nagari Sago, Kecamatan Ampek Jurai Sago Salido terutama yang berdiam di pinggiran pantai resah dengan kondisi abrasi pantai yang masih belum tertangani. Padahal abrasi sudah terjadi sejak akhir 2022 lalu.
Kemarin (23/3) Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah berkesempatan meninjau kawasan abrasi tersebut usai menutup kegiatan Apel Siaga Karhutla 2023.
Didampingi Kadis Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra, Gubernur Mahyeldi menerima langsung keluhan warga setempat yang sudah merasa waswas abrasi pantai tersebut.
“Sekarang air laut sudah sangat dekat dengan pemukiman ini kami Pak Gubernur. Jaraknya juga hanya beberapa meter lagi dari mushalla kami,” tutur Syafrijoni, 55, warga setempat yang mengadukan kondisi tersebut kepada gubernur.
Menurutnya, warga yang bermukim di sekitar Pantai Sago sudah ketakutan jika terjadi abrasi lagi karena sudah mengancam pemukiman. Ia berharap ada penanganan abrasi dari pemerintah daerah termasuk Pemprov Sumbar.
“Jadi kami berharap ada penanganan. Jika rumah kami terkena abrasi, kemana kami akan tinggal nantinya,” harap Syafrijoni.
Wali Nagari Sago, Pessel Syafriadi B yang ikut mendampingi gubernur ke lokasi mengatakan, ada belasan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sekitaran Pantai Sago.
Ia juga berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumbar untuk penanganan persoalan abrasi tersebut. “Memang masyarakat kami sudah lama mengeluhkan persoalan ini. Semoga bisa tertangani nantinya,” tutur Syafriadi.
Sementara itu, Gubernur Mahyeldi bakal menindaklanjuti persoalan abrasi di Pantai Sago.
“Masalah abrasi ini nanti kita akan coba koordinasikan dengan Dinas PSDA (Pemberdayaan Sumber Daya Air, red),” ujar gubernur.
Ia menambahkan, di pemerintah provinsi ada yang namanya dana darurat kebencanaan. Dana itu bisa digunakan untuk mengatasi kebencanaan yang terjadi di kabupaten dan kota. Namun tentu daerah perlu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
Seperti daerah membuat laporan kebencanaan tersebut, biaya perbaikan yang dibutuhkan dan hal-hal lainnya. “Pemerintah provinsi pasti akan menindaklanjuti dan mengakajinya. Jika tidak memungkinan di provinsi kita akan mengusulkan ke pusat (BNPB, red),” tuturnya.
Untuk itu ia mengimbau kabupaten kota agar proaktif berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terutama terkait kebencanaan yang terjadi. “Jadi koordinasi perlu dilakaukan dalam setiap penanggulangan bencana,” pungkas Gubernur Mahyeldi. (wni)