Berbagai persiapan dilakukan Pemprov Sumbar untuk menghadapi mudik Lebaran 2022. Apalagi perantau yang bakal pulang kampung diperkirakan mencapai 1,8 juta orang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat memimpin rapat koordinasi.menghadapi mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022, Jumat (15/4/2022), meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mempersiapkan agar para perantau senang dan nyaman pulang kampung.
“Perlu dipersiapkan segala sesuatunya menghadapi kunjungan lebaran para perantau, wisatawan dan bagi yang mengambil cuti pulang ke Ranah Minangkabau. Saya juga minta OPD terkait, agar mengkoordinasikan dengan semua pihak terkait untuk menertibkan para peminta sumbangan di jalan raya dengan dalih apapun yang mengganggu perjalanan,” ungkap Mahyeldi saat memimpin rapat.
Semua OPD terkait diinstruksikan agar paling lambat tanggal 18 April 2022 telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. “Hasilnya agar segera disampaikan secara konkret secepatnya, bagaimana kesiapan penyambutan perantau,” imbuhnya.
Khusus kepada Dinas Bina Marga diminta Mahyeldi agar memperbaiki jalan yang rusak dan menyiapkan alat-alat berat di titik-titik berpotensi longsor.
“Termasuk merapikan jalan di sepanjang kewenangan kita. Kalau bisa di setiap perbatasan dibersihkan, kapan perlu dibuat ucapan selamat datang dengan spanduk di semua perbatasan Sumatera Barat, sehingga perantau merasa senang dan nyaman pulang ke Sumbar,” kata Gubernur.
Kenyamanan destinasi wisata juga mendapat perhatian khusus Gubernur. Antara lain penataan parkir dilokasi wisata, toilet yang representatif, tempat sholat yang bersih, soal sampah, potensi kemungkinan pungli dan pemalak di lokasi wisata, termasuk adanya kepastian tarif makanan yang jelas di restoran.
Agar perantau merasa nyaman pulang kampung, Mahyeldi juga minta dipastikan di lokasi wisata terbebas dari hal-hal yang dapat merusak citra pariwisata. Antara lain soal ketersediaan dan kebersihan toilet, adanya tempat shalat yang bersih, penyediaan tempat sampah yang cukup, ketertiban perparkiran, pastikan kemungkinan pungli dan atau pemalakan tidak ada.
“Saya juga minta restoran atau rumah makan, baik di lokasi wisata atau dimanapun membuat daftar harga, sehingga tidak muncul persoalan dibelakang hari. Soal harga makanan di restoran ini dulu pernah jadi persoalan dan saya tidak ingin peristiwa itu terulang lagi. Kepada semua pihak, agar segera berkoordinasi, termasuk juga saya minta Badan Promosi Pemerintah Daerah (BPPD) agar berperan menyosialisasikan hal ini kepada semua pihak, sehingga para perantau merasa nyaman pulang kampung” tegasnya lagi.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy juga mengusulkan agar dibuat buku panduan mudik Sumatera Barat dalam bentuk PDF, yang nantinya bisa disebarkan di seluruh aplikasi chat dan media sosial.
Buku panduan itu juga nanti akan dibuat Barcode-nya, ditempel di setiap perbatasan dan tempat peristirahatan, dimana para wisata bisa melihat, dan scan di smartphone.
“Tolong nanti OPD terkait agar bisa ditempel di seluruh tempat wisata, SPBU, terminal, di setiap rumah sakit, bandara dan pelabuhan serta masjid. Silakan dibuka barcodenya tinggal kita scan untuk mendapatkan informasi buku panduan mudik Sumatera Barat dan nomor telepon hotline yang aktif 24 jam merespons semua aduan masyarakat,” pinta Audy.
Beberapa persoalan lain yang juga dibahas serius dalam rapat tersebut, di antaranya adalah masalah potensi kemacetan diberbagai titik dan bagaimana rekayasa lalu lintasnya, keamanan pengunjung, kelangkaan BBM dan solusinya serta pembahasan harga bahan pokok.(idr)