Festival KATO Olek-olek, Edukasi Anak-anak di Kota Imajiner

56

Komunitas KATO Art Lab menyelenggarakan Festival KATO Olek-olek. Yakni permainan seni peran oleh anak-anak hingga remaja. Mereka akan memerankan berbagai jenis pekerjaan di sebuah kota imajiner yang disebut Kota KATO.

Ini iven tahunan bertajuk Mandulang #2 yang berlangsung di Padang Bonai, Jorong Guguak Nunang, Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu Rabu (15/12/2021).

Kota KATO dirancang dan dibangun menyerupai sebuah kota yang sesungguhnya, tapi dalam skala anak-anak. Kota ini lengkap dengan mata uang khusus, jalan raya, fasilitas kota, seperti kantor imigrasi, rumah sakit, kantor polisi, restoran, supermarket, teater, dan masih banyak lagi.

Anak-anak yang terlibat ‘olek-olek’ di Kota Kato ini juga memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota KATO dan diperbolehkan untuk berganti peran serta mencoba profesi yang berbeda setelah menyelesaikan misi pekerjaan yang mereka pilih sebelumnya. Mereka juga berhak mendapatkan gaji dari hasil kerja keras yang mereka jalani di Kota KATO.

Direktur Festival Oscar menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat mengenal, menggali dan meningkatkan potensi yang mereka miliki serta mempertajam kepekaan sosial.

“Rangkaian festival ini sudah dimulai sejak hari Jumat, 3 Desember 2021 lalu. Diawali workshop berbagai macam profesi seperti dari rumah sakit, bank, polisi, sutradara film, pemilik restoran, guru, dan relawan kemanusiaan,” ungkapnya.

Kemudian, pada 5 Desember 2021 digelar pesta demokrasi Pemilihan Umum Wali Kota Kota KATO yang diikuti enam kandidat yang telah dipilih pada hari sebelumnya.

Pesta demokrasi dimulai dengan orasi dan kampanye penyampaian visi-misi serta program kerja dari tiap calon, seperti yang dilakukan oleh calon wali kota sungguhan saat pilwako.

Setelah seluruh kandidat kampanye sesuai nomor urut, sekitar seratus anak hadir berperan sebagai warga kota KATO dan menggunakan hak pilihnya untuk memilih kandidat wali kota yang layak.

Baca Juga:  Polda Sumbar Panggil Saksi-Saksi, Ganti Rugi Tunggu Penyelesaian Gugatan

Setelah itu, hasil hasil pemilihan dihitung pada Minggu (12/12/2021). Pemenang Pemilu Kota Kato diumumkan sesuai hasil perhitungan yang dilakukan bersama-sama. Terpilih Sandi Prima Tanjung sebagai wali kota KATO dengan Hani sebagai wakil wali kota KATO.

Direktur Kato Art Lab Romi Armon mengatakan, dalam penyelenggaraan festival ini pihaknya bekerja sama dengan pakar profesi seperti tenaga kesehatan, polisi, petugas imigran, dan banyak lainnya untuk mengenalkan kepada anak-anak seperti apa pekerjaan dan profesi yang selama ini sering mereka lihat atau dengar.

Dengan adanya Iven ini, anak-anak hingga remaja awal akan mengenal bagaimana profesi-profesi tersebut menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Mereka seperti akan melakukan permainan The Sims di dunia nyata dengan berbagai misi yang akan dikerjakan. Tergantung jenis pekerjaan yang mereka pilih.  Ini juga akan membantu mereka lebih mengenal diri dan mengetahui apa profesi yang  mereka inginkan untuk masa depan,” jelas Romi.

Untuk mengikuti festival ini, anak-anak harus terdaftar sebagai warga KATO. Caranya, anak-anak atau calon warga KATO wajib membawa buku bacaan baik baru maupun bekas minimal 2 buah sebagai syarat memiliki kartu kependudukan dan dapat bermukim di kota KATO.

Buku-buku tersebut akan dinilai dan dihargai. Lalu, petugas imigrasi akan memberikan cek seharga buku-buku tersebut sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian,, petugas tersebut memberikan tanda pengenal khusus yang membuktikan bahwa anak tersebut telah resmi menjadi warga kota KATO yang sah.

Cek yang telah diberikan bersamaan dengan tanda pengenal kependudukan yang diperoleh dapat ditukarkan dengan uang khusus yang berlaku hanya di kota KATO.(rel/frv)