Pelaku Kriya Dapatkan Bimtek

PENINGKATAN DIRI: 80 peserta mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Sumbar, Kamis (15/9).(IST)

Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada pelaku ekonomi kreatif (ekraf) bidang kriya, Kamis (15/7). Sebanyak 80 peserta yang hadir pada bimtek tersebut, yang merupakan perwakilan atau utusan dari Dispar yang ada di empat kabupaten.

“Bimtek kali ini kami mengundang pelaku kriya yang ada di Sumbar. Seluruh peserta berasal dari Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Agam dan Limapuluh Kota,” kata Plh Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Dinas Pariwisata Sumbar, Ricky Suryadi.

Ricky mengatakan, kriya subsektor ekraf sangat dekat dengan industri pariwisata dan tentu saja menyerap tenaga kerja dan perputaran ekonomi. Kriya meliputi segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik dan tekstil. Kriya Indonesia mengandung kearifan lokal.

Tercatat sejak 2015 kriya menjadi salah satu dari tiga subsektor penyumbang PDB ekraf terbesar di Indonesia. “Dengan adanya bimtek ini, kami berharap pada pelaku kriya agar bisa mengembangkan lagi produk-produk yang dihasilkan untuk bisa dipasarkan,” ujar Ricky.

Ditambahkan, pada bimtek yang digelar dua hari di Bukittinggi, pihaknya mendatangkan empat narasumber, mulai dari dinas pariwisata hingga akademisi. Para pemateri ini akan memberikan pelatihan kepada peserta, mulai dari pengembangan produk hingga pemasaran.

Baca Juga:  Gandeng BNN Sumbar, First Line Manager PT Semen Padang Ikuti P4GN

“Pekriya kita di Sumbar sangat banyak berpotensi untuk tampil pada ajang nasional maupun internasional. Kita berharap kedepan pelaku kriya yang mengikuti pelatihan ini bisa menularkan kepada komunitasnya masing-masing untuk bisa lebih baik lagi dalam pengembangan produknya,” katanya.

Terakhir Ricky mengatakan, dengan keterbukaan akses yang disponsori era digital bukan tidak mungkin kriya Sumbar akan semakin maju. Harapan besar tetap kokoh menjadi salah satu motor penggerak kebangkitan ekonomi kreatif dunia di masa depan.

“Diperkuat dengan melibatkan pengetahuan era digital yang semakin mempercepat dan memperluas jaringan usaha di bidang kriya ini sendiri,” tukasnya. (rid)