Keterampilan seseorang dalam hal membaca, menulis, berbicara, menghitung serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari bisa disebut dengan literasi.
Namun secara umum literasi diartikan sebagai keterampilan menerima informasi, mengolah informasi, serta menyampaikan Kembali informasi yang diterimanya.
Kenyataannya saat ini Indonesia mengalami krisis literasi. Inilah yang mendorong Padang Ekspres untuk ikut ambil bagian dalam mengatasi persoalan tersebut.
Agar generasi milenial harus didorong dan dipacu untuk mampu menciptakan ide-ide inovatif dan kreatif, salah satunya dengan terjun secara langsung untuk mengimplementasikan Gerakan Literasi Nasional yang kini tengah digalakkan.
Niat baik dari Padang Ekspres ini, mendapat dukungan penuh baik dari Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah maupun Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumbar, Adib Alfikri. Dengan harapan bisa memacu kreatifitas para guru dan siswa dalam menulis.
“Bagus itu, saya sangat mendukung sekali inovasi yang dilakukan Padang Ekspres ini. Memang inilah yang dibutuhkan guru dan para pelajar sehingga memiliki wadah untuk menyalurkan kreatifitasnya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumbar, Adib Alfikri.
Mantan Kadispora Sumbar ini berpesan kepada para guru dan pelajar yang ada di Sumbar untuk bisa memanfaatkan kesempatan baik ini dalam mengembangkan kreatifitas yang dimiliki, sesuai dengan Gerakan Literasi Nasional yang tengah digalakan pemerintah saat ini.
Keterampilan literasi perlu dikembangkan dan diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengembangan literasi melalui pendekatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Literasi Berbasis Kelas perlu dilakukan melalui pengembangan metode pembelajaran, pengelolaan kelas (pengelolaan peserta didik dan penciptaan lingkungan fisik kelas kaya teks).
Dan keterampilan literasi akan berkembang dengan baik bila guru dapat memahami literasi dalam arti luas. Dimensi literasi ini perlu diintegrasikan secara utuh dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menantang pemikiran kritis dan kreatif dari guru kepada peserta didik.
Pendekatan literasi lainnya juga dapat dilakukan satuan Pendidikan melalui Literasi berbasis budaya sekolah. Ini dimaksudkan untuk membangun atmosfer sekolah dalam mendukung terbangunnya budaya literasi bagi warga sekolah.
Lingkungan sekolah yang merangsang budaya literasi dibentuk dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Budaya literasi dapat dibangun dengan menciptakan lingkungan sekolah ramah literasi, membangun budaya membaca kritis dan menulis kreatif, serta festival literasi.
“Dengan adanya laman guru ini, kedepan diharapkan program Gerakan Literasi Nasional yang telah digalakan pemerintah selama ini, dapat terwujud,” ungkap Adib Alfikri.(cr3)