
Aktivitas mudik Lebaran yang masuk ke wilayah Sumatera Barat melalui jalur udara tahun ini mengalami lonjakan 50 persen dibandingkan saat pandemi Covid-19 dua tahun sebelumnya.
Dalam jumpa pers di Bandara Internasional Minangkabau, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Kaotban) Wilayah VI, Agoes Subagyo, Senin (25/4) mengatakan, saat ini diperkirakan 1,8 juta pemudik yang akan datang ke Sumbar, 200 ribu pemudik diantaranya menggunakan jalur udara.
“Seperti yang kita lihat dari 2 tahun sebelumnya, tahun ini jauh mengalami peningkatan, pada tahun 2020 itu kita melarang mudik, sedangkan pada tahun berikutnya dilakukan pembatasan terhadap pemudik,” ujarnya.
Dengan begitu dapat diprediksi mudik kali ini akan membutuhkan kerja ekstra dari seluruh stakeholders terkait dalam mengawal dan mengawasi arus mudik, khususnya jalur udara. “Hari ini, kita mulai mengaktifkan posko monitoring transportasi angkutan Lebaran 2022,” ujarnya.
Pihaknya juga akan melakukan pemeriksan secara komprehensif keselamatan dan keamanan serta memberikan jaminan keamanan dalam pelayanan terhadap penumpang.
“Untuk itu kita sudah siapkan dan melakukan koordinasi dengan sebaik-baiknya. Insya Allah kami siap melayani angkutan lebaran di Sumbar,” ucapnya.
Agoes menambahkan pihak bandara memprediksi puncak arus mudik terjadi saat tiga hari sebelum Lebaran. Akan tetapi, saat inipun sudah terjadi lonjakan penumpang.
Terkait ramp check disampaikan akan dilakukan oleh seluruh inspektur kantor di bandara mulai 18 April sampai 14 Mei 2022. Sehingga dapat dipastikan seluruh armada yang beroperasi dinyatakan aman.
“Ini dilakukan memastikan seluruh armada yang dioperasikan oleh Airlines dalam keadaan baik dan aman,” terangnya.
Ia juga menuturkan untuk seluruh pemudik yang akan terbang harus memenuhi syarat yang tertera di Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 36 tahun 2022 diantaranya bagi penumpang yang sudah melakukan vaksin booster akan dipersilahkan terbang, kemudian bagi penumpang yang baru vaksin dosis dua sebelum terbang harus melakukan PCR terlebih dahulu.
“Kita akan memastikan semua penumpang dalam keadaan sehat dan aman, dengan memakai masker dan tetap patuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” sebutnya.
Sementara itu, Executive General Manager AP II KC BIM Siswanto mengatakan untuk mengatasi lonjakan, pihak melakukan perpanjangan jam operasional sekitar satu jam.
“Perpanjangan jam operasional ini untuk antisipasi jika ada penerbangan yang datangnya delay. Selain itu kami juga stand by menunggu kedatangan pesawat yang delay tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, meskipun kondisi Covid-19 saat ini sudah melandai tapi tetap masih ada. Untuk itu pihaknya tetap melakukan pembatasan secara fleksibel.
“Tercatat sejak 22 hingga 23 April lalu penumpang jalur udara ada sebanyak 6500 orang, artinya lonjakan penumpang naik 50 persen dari hari biasanya,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan tanggal 29-30 April nanti merupakan hari puncaknya penumpang. Untuk itu keberadaan posko monitoring transportasi udara angkutan Lebaran 2022 inilah yang nantinya akan siap siaga membantu segala bentuk keamanan dan kenyaman pemudik yang datang ke Sumbar.
“Nah, posko ini akan mulai beroperasi tanggal 25 April hingga 10 mei nanti. Posko ini bisa saja akan ada masa perpanjangan, dengan melihat kondisi kita nantinya,” jelasnya.
Danlanud Sutan Sjahrir Padang Kolonel Pnb M.R.Y. Fahlefie mendukung penuh segala bentuk kegiatan yang diadakan BIM, terutama dalam rangka pengawasan mudik Lebaran 2022 jalur penerbangan.
“Kami dengan stakeholder terkait sifatnya mendukung apapun yg dibutuhkan oleh rekan-rekan di sini. Segala bentuk bantuan kesehatan dengan tenaga kesehatan dan bantuan vaksin bagi yang belum vaksin,” jelasnya.
Pihaknya juga mempersiapkan personel untuk menjaga keamanan selama aktivitas mudik berjalan, dengan begitu dapat membantu lancarnya jalan mudik di BIM.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi BIM Sumbar, Sakimin menuturkan akan terus memberikan informasi cuaca kepada pihak bandara untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“BMKG secara umum siap mendukung penerbangan mudik tahun ini, cuaca di akhir April meningkat musim hujan. Jadi nanti masuk peralihan kemarau di bulan Mei. Kita selalu update berikan informasi cuaca setiap dalam tiga menit. Jika ada cuaca berubah signifikan akan secepatnya kita kabari. Kemudian, kita juga mengimbau kepada masyarakat terhadap perubahan cuaca, yang nantinya bisa saja menghambat perjalanan,” tuturnya.
Pantauan Padang Ekspres di Kedatangan Dosmetik BIM, Senin (25/4) terlihat sudah banyak pemudik yang berdatangan, pemudik berasal dari beberapa kalangan, mulai dari orang dewasa, remaja dan anak-anak yang bersama keluarganya. Artinya tahun ini Sumbar benar-benar kedatangan pemudik 50 persen lebih besar dari dua tahun sebelumnya. (cr4)