Bencana mengintai Sumbar. Apalagi beberapa hari terakhir terjadi cuaca ekstrem. Menyikapi itu Pemprov Sumbar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal menetapkan status siaga darurat bencana hingga 31 Desember 2021.
“Potensi bencana sangat tinggi terjadi di Sumbar. Terutama untuk bencana banjir, longsor dan banjir bandang. Surat Keputusan (SK) sudah kami siapkan. Saat ini curah hujan di Sumbar juga sangat tinggi,” sebut Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman.
Ia menambahkan, surat itu nantinya akan ditruskan ke seluruh kepala daerah di Sumbar. Dengan begitu kepala perlu menindaklanjuti sehingga dapat meminimalisir dampak bencana seperti banjir, longsor dan banjir bandang.
Pemerintah kabupaten dan kota dapat melakukan sosialisasi mitigasi dan kesiapsiagaan antisipasi bencana banjir dan tanah longsor kepada masyarakat. Terutama di kawasan daerah aliran sungai dari hulu hingga hilir.
Kemudian, menyiagakan sumber daya perangkat daerah, masyarakat dan dunia usaha guna antisipasi terjadi banjir dan tanah longsor di wilayah masing-masing. Khususnya di kawasan yang rawan bencana akibat curah hujan tinggi. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan yang berpotensi menyebabkan bencana.
Kemudian, melaporkan upaya kesiapsiagaan antisipasi banjir yang sedang dan akan dilaksanakan di wilayah rawan banjir dan tanah longsor. Mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana dan Kelompok Siaga Bencana, logistik dan peralatan kebencanaan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, Minggu (26/9) Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Sumbar merilis potensi hujan lebat disertai petir. Dari potensi terlihat, hampir semua wilayah Sumatera Barat berpotensi hujan lebat. Untuk itu masyarakat diminta untuk selalu waspada akan bahaya bencana.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir dan kilat terjadi wilayah Mentawai (Siberut Barat, Siberut Barat Daya). Pasaman Barat (Sei Beremas, Ranah Batahan, Koto Balingka) Pasaman (Bonjol, Tigo Nagari), Agam (Palembayan, IV Nagari, Lubukbasung, Tanjungmutiara, Matur, Palupuh, IV Koto, Tanjungraya) dan Kota Bukittinggi.
Padangpariaman (Nan Sabaris, VI Lingkung, Kayu Tanam, 2×11 VI Lingkung, Sungaisariak, Patamuan, Padangsago, V Koto Timur, Kp. Dalam, Sungailimau, Sungaigeringging, Batang Gasan) dan Kota Pariaman.
Limapuluh Kota (Pangkalan Koto Baru, Kapur IX), Sijunjung (Sumpurkudus, Kototujuh, Sijunjung, Kupitan, IV Nagari, Tanjunggadang), Sawahlunto. Dapat meluas ke wilayah Padangpanjang, Tanahdatar, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Padang, Pesisir Selatan dan sekitarnya.
Dalam siaran BMKG, kondisi itu diperkirakan berlangsung hingga pukul sore dan malam hari. Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, sejumlah bencana banjir terjadi di Sumbar.
Salah satunya di Pesisir Selatan. Kemudian longsor di Pasaman. Jumat (24/9) longsor juga terjadi di Jalan Lubuk Paraku, yang sempat membuat arus lalu lintas mati total dalam beberapa jam. Untuk antisipasi dampak bencana itu, kewaspadaan masyarakat juga perlu ditingkatkan.(wni)