Santri Thawalib Belajar Jurnalistik ke Padang Ekspres

14
BELAJAR JURNALISTIK: Redaktur Pelaksana Padang Ekspres, Rommi Delfiano memberi pemaparan di hadapan puluhan santri Thawalib yang berkunjung ke Graha Pena.(SHINTYA/PADEK)

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sumatera Thawalib Parabek di bawah Yayasan Syekh Ibrahim Musa melakukan kunjungan ke Graha Pena, Padang Ekspres, Selasa (29/3).

Kunjungan diwakili oleh 8 orang ustad dan seorang ustazah serta 79 orang santri yang berasal dari tingkat tsanawiyah dan aliyah ponpes.

Rombongan disambut Redaktur Pelaksana Padang Ekspres Rommi Delfiano dan Manager Umum dan SDM Sukri Umar. Kunjungan itu bertujuan untuk memperkaya literatur santri agar santri terus bergairah untuk menulis.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan membawa santri-santri yang tergabung dalam 3 organisasi yang ada di ponpes. Seperti Folisa (Forum Literasi Santri), KSM (Komunitas Santri Menulis) dan redaktur majalah Al Bayan yang telah menerbitkan volume pertama majalahnya.

Kunjungan tersebut berlansung hangat, santri antusias menyampaikan pertanyaan kepada Romi Delfiano, Redaktur Pelaksana Padang Ekspres.

Manager Umum dan SDM Padang Ekspres, Sukri Umar mengapresiasi kedatangan santri yang memiliki keinginan kuat untuk aktif dalam dunia tulis menulis tersebut. Kegiatan yang sangat positif dan memberikan penambahan wawasan.

“Menambah ilmu dan menambah wawasan di lapangan sangat penting untuk anak-anak kita. Walau bagaimanapun, mereka adalah generasi penerus bangsa yang patut untuk ditanamkan nilai-nilai positif ke dalam dirinya,” jelasnya.

Baca Juga:  Pemerintah Sudah Berpihak ke UMKM, Nevi: Masih Kurang dari Sisi Anggaran

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Tingkat Aliyah, Ustad Riki mengatakan, santri tersebut sangat gemar dalam dunia tulis menulis.

“Saat ini, kita sudah memiliki lebih dari 2000 santri. Santri-santri yang memiliki bakat menulis, mengikuti organisasi yang ada di lingkungan sekolah seperti 3 organisasi tersebut. Sebagai media yang tetap bertahan di tengah arus globalisasi, kami tertarik membawa santri melakukan kunjungan untuk menggali lebih dalam mengenai ilmu jurnalistik,” jelas Riki.

Ia berharap, kunjungan tersebut bisa dilakukan kembali di lain waktu. Sebab menurutnya, Padang Ekspres dapat menjadi wadah yang tepat untuk menuangkan ide dan pikiran yang tentunya sudah berlandaskan pada aturan dan kode etik jurnalistik. (cr5)