
Satwa liar kembali diduga menyerang hewan ternak warga di Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Selarehaia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Kali ini lima ekor ternak sapi warga setempat dilaporkan hampir jadi mangsa.
Lima ekor sapi itu milik dua peternak bernama Doni, 19, dan Zara, 35, warga Kampung Maurhilir, Jorong Pasakkayu Timur, Nagari Salarehaia. Ternak-ternak itu dilaporkan selamat setelah diduga sempat dikejar satwa liar tersebut.
“(Dugaan) konflik manusia dan satwa liar (yang diduga) Harimau itu terjadi pada Senin (6/12) pagi. Malamnya kami baru mendapat laporan. Keesokan paginya langsung dilakukan identifikasi lapangan,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra membenarkan, Rabu (8/12).
Dugaan serangan satwa liar itu lanjutnya, kali pertama diketahui pemilik sapi sekitar pukul 07.00. Saksi mata saat itu sedang memeriksa kondisi ternaknya dan tidak mendapati ternak berada di kandangnya. Malah menemukan jejak yang diduga jejak harimau di sekitar kandang.
Setelah beberapa lama dilakukan pencarian, ternak berhasil ditemukan dan berada di kawasan perbukitan dengan jarak sekitar 300 meter dari kandang. Diduga ternak tersebut melarikan diri dari kejaran satwa liar.
“Dua ekor ternak milik Doni dan tiga ekor milik Zara. Sapi ini di kandang tidak diikat, mungkin terancam dan lari menyelamatkan diri ke perbukitan lokasi ditemukan. Saat ini sudah dibawa kerumahnya oleh sang pemilik,” ujar Ade.
Berdasarkan identifikasi lapangan pihaknya menyimpulkan satwa yang menyerang ternak tersebut Harimau Sumatera dan diduga merupakan individu yang sama dengan harimau yang menyerang dua sapi warga sekitar pada akhir November lalu.
Pihaknya telah mendatangi lokasi sedari awal menerima laporan kejadian. Penanganan dimulai dengan melakukan identifikasi lapangan, kemudian memasang kamera trap, patroli malam dan melakukan penghalauan serta memberikan imbauan ke masyarakat.
“Kami telah memasang dua kamera trap untuk memantau pergerakan satwa. Upaya penghalauan siang sampai malam dan besok (hari ini, red) dengan bunyi-bunyian menggunakan meriam karbit dan spritus bersama warga,” jelasnya.
Andai satwa liar itu masih muncul, pihaknya akan memasang perangkap evakuasi setelahnya. “Kita tunggu sampai besok, kalau masih ada tanda-tanda kemunculan satwa liar, Jumat kita pasang perangkap untuk evakuasi satwa,” katanya.
Warga Jorong Pasak Kayu Timur, Nagari Salarehaia, Kecamatan Palembayan, Agam sebelumnya dibikin resah sejak Selasa (30/11). Pasalnya, satwa liar diduga Harimau Sumatera masuk ke perkampungan mereka, bahkan sempat menyerang dua ekor ternak sapi warga.
Sapi milik peternak bernama Lina, 35, warga Kampung Maurhilir, Jorong Pasak Kayu Timur, Nagari Salarehaia jadi sasaran mangsa satwa ordo carnivora itu. Satu ekor sapi dilaporkan mati dan satunya lagi terluka akibat gigitan dan cakarannya.
“Dua ekor ternak sapi yang dilukai satwa merupakan induk dan anak. Untuk anak sapi ditemukan dalam kondisi mati akibat cakaran dan gigitan, sementara induknya terluka dan telah dibawa pulang pemiliknya,” ujar Ade usai menerima laporan kejadian itu, Rabu (1/12).
Berdasarkan identifikasi lapangan pihaknya menyimpulkan satwa yang menyerang ternak tersebut diduga Harimau Sumatera. Ini dilihat dari temuan jejak, cakaran pada batang pohon sekitar dan luka pada ternak sapi.
“Satwa diduga jenis Harimau Sumatera dengan ukuran jejak 10 sentimeter dan jarak antar taring pada lobang luka adalah enam sentimeter. Disimpulkan satwa menyerang hanya satu ekor,” jelas Ade.
Atas kejadian itu, Ade meminta warga untuk lebih mengamankan hewan ternaknya. Ini untuk menghindari serangan susulan karena tidak tertutup kemungkinan satwa buas itu kembali akan berkeliaran di sekitar lokasi perkara. (ptr)