Bocah SD Tewas Usai Diterkam Buaya, Batangmasang Tak Ramah Lagi

39
Ilustrasi bocah diterkam buaya.(NET)

Seorang bocah perempuan di Kabupaten Agam dilaporkan tewas usai diterkam buaya muara di aliran sungai Batangmasang, Senin (17/1). Tubuh korban diseret ke tengah sungai dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Korban diketahui bernama Anisa Fitri, 9, warga Jorong Padangmadani, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung. Bocah malang yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu diserang selepas mandi di tepian sungai di belakang rumahnya.

Wali Nagari Manggopoh, Ridwan menyebut, serangan satwa bernama latin crocodylus porosus itu berlangsung sekitar pukul 06.30. Korban katanya, saat itu mandi pagi bersama kakaknya bernama Meli Susanti, 16.

“Kejadiannya selepas mandi. Kakaknya sempat memberikan pertolongan namun tak berhasil,” kata Ridwan membenarkan peristiwa tersebut.

Konflik satwa dengan manusia itu lanjutnya, terjadi di tepian sungai Batangmasang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban. Serangan buaya bermula saat korban bersama kakaknya selesai mandi dari sungai.

Buaya tiba-tiba menyambar korban saat hendak naik tepian mandi dari dalam air. Melihat itu, sang kakak yang sudah lebih dulu selesai mandi dan berada di pinggir sungai berusaha menolong.

Sang kakak meraih tangan korban lalu berusaha menariknya. Bahkan ia sempat menyentuh kulit buaya tersebut. Namun malang, cengkraman buaya yang lebih kuat menarik korban membuat usaha kakaknya itu tak berhasil.

Baca Juga:  Alokasikan Rp 4,7 M Untuk Guru Mengaji

Buaya lalu menyeret tubuh korban ke tengah sungai terus bergerak ke arah hilir. Saat itu, kakaknya masih berusaha menolong adiknya dengan berenang ke tengah sungai untuk mengejar buaya sampai ke hilir tepian mandi mereka dan akhirnya berteriak meminta bantuan.

Setelahnya, korban dinyatakan hilang dan kemudian dilakukan pencarian oleh tim gabungan. Petugasa BPBD, Polairud Polres Agam, Satpol PP dan Damkar, tim BKSDA beserta relawan dan masyarakat langsung turun mencari korban menyusuri aliran sungai.

Setelah berjam-jam mencari, korban akhirnya berhasil ditemukan sekitar pukul 17.45 dengan kondisi sudah meninggal dunia. Saat ditemukan, jasad korban masih dalam keadaan utuh.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam Ade Putra mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi awal diserang buaya. “Alhamdulillah sudah ditemukan. Kondisinya sudah meninggal dunia dan jenazah sudah dibawa langsung ke rumah duka,” ujar Ade.

Ditanya terkait langkah penanganan yang akan dilakukan, ia menegaskan BKSDA akan melaksanakan identifikasi lapangan untuk mencari keberadaan satwa dan penyebab serangan itu. (ptr)