
Sebanyak enam ekor buaya muara ditangkap warga di Muaroputui, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Agam. Keberadaan satwa bernama latin crocodylus porosus ini dinilai telah membuat resah warga setempat.
Sekretaris Nagari Tiku V Jorong, Anaswar menyebut, buaya tersebut ditangkap di rawa yang berada dalam kawasan perkebunan plasma kelapa sawit di Muaroputui. Penangkapan buaya itu menyusul banyak warga yang resah dan kerap berjumpa satwa reptil ini tiap kali pergi ke kebun.
“Tadi malam baru ditangkap. Keberadaan buaya sudah sangat meresahkan warga kami, sehingga mereka mengambil inisiatif untuk menangkapnya,” kata Anaswar, Selasa (21/2).
Ia melanjutkan, keresahan dan kekhawatiran yang dirasakan warga akan buaya itu bukan muncul tanpa sebab. Beberapa waktu lalu sudah ada warga yang dikejar buaya itu saat akan ke kebun.
Kondisi itu aku Anaswar, sudah dilaporkan ke pihak BKSDA Sumbar. Namun tidak ada tindaklanjut, sehingga warga mengambil inisiatif untuk beraksi menangkap satwa dilindungi itu.
“Warga menangkap enam ekor buaya itu dalam kondisi hidup. Saat ini buaya telah diamankan oleh anggota Polsek Tanjungmutiara dan Satpolairud Polres Agam untuk diserahkan ke BKSDA,” sebutnya.
Kapolsek Tanjungmutiara, Iptu Nofiandry membenarkan, pihaknya telah mengamankan enam ekor buaya yang ditangkap warga Muaroputui tersebut. Saat ini hanya lima ekor dari buaya itu yang hidup.
“Buaya itu sudah diamankan di Mako Satpolairud dalam kondisi lima ekor masih hidup dan satu ekor sudah mati. Saat ini, kami sedang menunggu tim dari BKSDA untuk penanganan lebih lanjut,” sebutnya.
Berdasarkan keterangan warga sambung Nofiandry, buaya itu telah beranak pinak di kebun mereka. Satwa itu kemudian ditangkap karena warga khawatir hidup berdampingan dengannya.
“Kebun ini sudah menjadi habitat buaya itu berkembang biak. Keberadaan buaya dikhawatirkan lambat laun akan membahayakan mereka sewaktu bekerja, sehingga ditangkap,” katanya.
Diketahui, populasi buaya muara memang sangat besar di wilayah Tiku V Jorong. Wilayah ini berada di muara sungai Batang Masang yang menjadi habitat satwa reptil ini. Saat ini BKSDA Sumbar telah menurunkan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Wilayah I untuk mengevaluasi enam ekor buaya yang ditangkap warga di wilayah itu. (ptr)