Kondisi gedung DPRD Dharmasraya sungguh miris, terlihat kumuh, bahkan beberapa plafon sudah lepas. Kondisi tersebut diperparah dengan bergelantungannya sarang laba-laba serta dinding penuh debu. Bahkan di bagian luar seperti taman juga terkesan kurang terawat dan berlumut.
Saat hal tersebut dikonfirmasikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekwan Syamsuardi, oleh insan pers, yang bersangkutan menegaskan jika anggaran untuk biaya perawatan gedung tersebut memang tidak ada.
“Sudah dua tahun ini tidak ada anggaran untuk perawatan gedung DPRD ini. Tidak adanya anggaran perawatan gedung memang tidak diajukan melalui flapon anggaran, tetapi hanya menyampaikan secara lisan pada DPRD. Secara “berbisik” ke DPRD sudah kita lakukan, untuk penganggaran tapi memang tidak ada,” ungkapnya
Menurutnya, tidak adanya anggaran pemeliharaan gedung dewan itu dikarenakan, kondisi keuangan yang tidak mencukupi. “Jadi untuk anggaran saat ini lebih pada prioritas saja,” jelasnya.
Anehnya, di sisi lain lain Setwan justru menegaskan, jika saat ini ada sekitar 60 porang Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di Sekretariat, dengan sistem gaji harian. “Untuk satu orang yang kita gaji pada kisaran Rp 60 ribu,” urainya.
Menurut salah seorang warga Dharmasraya, Rido, 32, kondisi gedung DPRD yang terkesan kurang perawatan tersebut, adalah sesuatu yang ironi. Di luar tampak fisik gedung yang begitu megah dan mentereng. Namun jika dilihat bagian dalam sepertinya kurang perawatan dan pemeliharaan.
“Kumuh, dan tidak mencerminkan sebagai gedung tempat aspirasi masyarakat, padahal di gedung itu harapan masyarakat tertumpang untuk perbaikan ke arah yang jauh lebih baik lagi. Bahkan juga tempat anggaran dibahas. Aneh, kenapa mereka tidak menganggarkan untuk biaya pemeliharaan dan perawatan gedung. Tapi untuk anggaran yang lainnya mereka anggarkan,” ucapnya heran.
Hal senada juga diungkapkan Tina, yang lucunya untuk gaji THL dianggarkan. “Masa iya untuk perawatan gedung sendiri mereka kesampingkan, sepertinya gedung DPRD rancak di Labuan,” ujarnya. (ita)