Pasca Banjir, Pengungsi Banjir Timpeh Kembali Pulang

11
Ilustrasi.(ANDIKA/PADEK)

Banjir yang melanda Kecamatan Timpeh pada Jumat (10/3) sudah surut. Masyarakat yang sempat dievakuasi kini sudah kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat saat ini sibuk membersihkan rumah.

Begitupun dengan bantuan yang di berikan berbagai pihak, juga sudah disalurkan kepada masyarakat yabg terdampak banjir.  Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Kasi Analis Kedaruratan Ardianus Effendi, Minggu (12/3).

Berapa kerugian hingga saat ini belum bisa diperkirakan. Yang jelas sejumlah areal persawahan, perkebunan, tambak ikan, rumah, sarana kesehatan, sarana pendidikan, rumah ibadah dan lainnya juga terdampak, dan tidak ada korban jiwa.

“Setidaknya di Nagari Tarataktinggi ratusan hekare sawah terendam banjir. Begitupun dengan lahan perkebunan. Sebanyak lima unit kolam mengalami  gagal panen. Namun untuk dapur umum dan posko masih tetap berdiri, belum dibuka, berdasarkan informasi yang kita terima, masih ada instansi yang akan memberikan kepada warga,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Darisman. Di Nagari Tarataktinggi, sebanyak 118 hektare lahan pertanian atau sawah juga terdampak banjir atau terendam banjir.

Namun petani tidak gagal panen, hal itu dikarenakan sawah tersebut terendam hanya sekitar satu hari, sehingga tidak menyebabkan kerusakan terhadap padi-padi tersebut.

“Kondisi sebahagian padi memang terendam dan sebahagian lagi  atau sekitar 20 hari mendatang akan  panen, namun petani tidak gagal panen. Sementara ada juga sebahagian padi dalam kondisi sedang pengisian bulir. Tapi tidak ada masalah,” ucap  Darisman.

Baca Juga:  Waspada Banjir dan Pohon Tumbang

Menurutnya, sebanyak enam kelompok tani (keltan) dengan total luas sawah 118 hektare di Nagari Tarataktinggi tersebut memang mengalami dampak banjir.

Masing-masing Kelompok Tani (Keltan) Danau Indah dengan areal persawahan 25 hektare, Keltan Pinang Sepakat 25 hektare, Keltan Mulya 15 hektare, Keltan Minang Batani 13 hektare dan Keltan Minang Harapan dan Keltan Sepakat masing-masing 20 hektare.

Sementara itu, Camat Timpeh, Rizki Rulien Putra menjelaskan, kondisi Kecamatan Timpeh pascabanjir Jumat (10/3) sudah kembali aman. Warga sudah pulang ke rumah masing-masing dan membersihkan rumah.

“Memang Sabtu (11/3) ada beberapa titik air masih tergenang. Itu semua dikarenakan lokasi daerah tersebut dekat dengan sungai atau  bantaran Sungai. Alhamdulillah Minggu (12/3) Nagari Timpeh sudah  aman. Air banjir tersebut cepat surutnya. Seluruh bantuan sudah kita serahkan kepada warga. Mudah-mudahan hujan tidak lagi turun, karena memang daerah tersebut merupakan daerah rawan banjir. Di samping itu kita tetap menghimbau warga agar tetap waspada, saat hari hujan, terutama pada saat intensitas hujan cukup tinggi dan lama,” ucapnya. (ita)