Untuk pertama kalinya semenjak empat tahun terakhir PT BPR LPN Tarantang berhasil bangkit dan membukukan pertumbuhan serta laba bersih usaha. Total asset tercapai Rp 19,87 Miliar, realisasi kredit tercatat Rp 12,28 Miliar dan Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp 17,55 Miliar.
Tak mudah untuk mereboun kinerja yang terlanjur berfluktuatif dalam rentang waktu yang cukup lama. Namun, berkat kerja keras semua pihak, rebound kinerja itu berhasil dilakukan ditahun 2021. Total asset bertumbuh, kredit meningkat dan dana pihak ketiga pun bertambah. Sementara itu kinerja laba dari tahun sebelumnya merugi kini bisa bangkit dan mulai berlaba.
“Alhamdulillah tahun 2021 ini kita di BPR LPN Tarantang kembali bisa menghasilkan pertumbuhan usaha dan laba. Total asset tercapai Rp 19,87 Miliar, realisasi kredit tercatat sebanyak Rp 12,28 Miliar dan dana pihak ketiga sebanyak Rp 17,55 Miliar. Sementara itu laba bersih usaha kembali berada di zona positif setelah hampir empat tahun terjebak dalam posisi rugi. Alhamdulillah walau masih kecil namun kita tetap bersyukur karena sudah bisa membukukan laba”, ujar Direktur Utama PT BPR LPN Tarantang H. Ali Akbar, SE yang didampingi Direkturnya Abdul Muis, SE kepada Padang Ekspres kemarin.
Menurut Ali Akbar, berhasilnya manajemen PT BPR LPN Tarantang mencatat rebound kinerja tak terlepas dari kerja keras team work dan berjalan efektifnya rencana yang sudah disepakati dalam Rencana Bisnis Bank. Setidaknya ini bisa dilihat dengan bertumbuhnya asset, kredit dan dana serta menurunnya beban bunga dan operasional sehingga berdampak positif bagi kinerja laba.
Asset, dana dan Biaya
Setelah sempat berfluktuatif tiga tahun terakhir kini PT BPR LPN Tarantang berhasil merebound total assetnya. Hingga akhir tahun 2021 tercatat total asset yang mampu dibukukan tercatat sebanyak Rp 19,87 Miliar atau bertumbuh 2,85 persen secara year on year.
Mulai bertumbuhnya realisasi asset ini terjadi seiring mulai membaiknya kinerja kredit dan bertambahnya dana pihak ketiga. Total dana pihak ketiga yang mampu dibukukan hingga akhir tahun 2021 tercatat sebanyak Rp 17,55 Miliar atau tumbuh 1,50 persen secara year on year.
Dari dua produk penghimpun dana, produk tabungan lebih mengkontribusi pertumbuhan usaha. Total dana tabungan yang mampu dihimpun sampai akhir tahun 2021 tercatat sebanyak Rp 14,03 Miliar atau tumbuh 8,01 persen secara year on year. Sementara itu dana deposito tercatat sebanyak Rp 3,52 Miliar
Kondisi terbalik justru terlihat pada biaya. Jika dana pihak ketiga selama tahun 2021 mengalami peningkatan sementara beban bunga dan beban operasional justru mampu ditekan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga akhir tahun 2021 tercatat beban bunga kontraktual sebesar 559 juta atau turun 24,05 persen secara year on year. Begitu juga dengan beban operasional. Sampai 31 Desember 2021 beban operasional berhasil diturunkan menjadi Rp 2,59 Miliar atau turun 9,76 persen secara year on year.
Kredit dan Pendapatan
Sama dengan dana pihak ketiga, untuk pertama kalinya semenjak tiga tahun terakhir realisasi kredit PT BPR LPN Tarantang berhasil tumbuh dizona positif. Total kredit yang mampu disalurkan hingga akhir tahun 2021 tercatat sebanyak Rp 12,28 Miliar atau tumbuh 5,50 persen secara year on year.
Mulai bertumbuhnya realisasi kredit tentulah berdampak pada pendapatan. Pendapatan bunga yang mampu dibukukan hingga 31 Desember 2021 tercatat sebanyak Rp 1,87 Miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp 679 Juta. “Secara akumulasi total pendapatan yang mampu dibukukan selama tahun 2021 tercatat sebanyak Rp 2,57 Miliar.
Maksimalkan Kualitas Asset
Kualitas asset menjadi tugas tersendiri yang musti digaris bawahi manajemen PT BPR LPN Tarantang ditahun 2022. Selain berupaya keras memaksimalkan pertumbuhan usaha, peningkatan kualitas asset juga tidak kalah penting untuk dilakukan ditahun 2022.
“Kualitas kredit menjadi perhatian utama disamping tetap melakukan efisiensi biaya. Harapan kita ratio Non Perfomance Loan bisa diturunkan ke angka 4 persen dan ratio BOPO bisa berada diangka 96 persen. Setelah itu secara bertahap ditahun berikut terus kita coba untuk menurunkannya”, ujar Ali Akbar.
Dari data yang dimiliki Harian Pagi Padang Ekspres, PT BPR LPN Tarantang merupakan salah satu BPR yang beroperasional diwilayah Kabupaten Dhamasraya. BPR ini yang tersegmentasi pasarnya ke petani sawit ini dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuatif usaha. Selain total asset yang tergerus turun, laba usaha pun terseret ke zona negative.
“Alhamdulilah tahun 2021 ini kita sedikit lebih baik dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Semoga momentum pertumbuhan ini mampu kami pertahankan untuk masa yang akan datang”, ujar Ali Akbar. *