Jalan menuju Jorong Buluahkasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, terban. Insiden yang terjadi, Rabu (8/9) malam tersebut, hanya tersisa sekitar dua meter dari badan jalan yang saat ini bisa dilewati. Namun kendaraan roda empat dipastikan tidak aman melewatinya.
Padahal sebelumnya menurut Kepala Jorong Buluahkasok, Edison, tanda-tanda akan terjadinya terban sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dengan menyurati Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hanya saja tidak ditanggapi.
“Awalnya kami sudah melihat potensi akan terjadinya bencana, sehingga diupayakan untuk memberitahukan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui BPBD. Hanya saja setelah menyurati hingga tiga kali, tidak ada tanggapan untuk langkah antisipatif. Sehingga jalan benar-benar terban, seperti saat ini,” ungkap Edison via telepon genggamnya, Kamis (9/9).
Saat ini, belum ada tindakan tanggap darurat. Namun sementara, jalan dialihkan ke tanah warga yang berada di sisi jalan. Artinya kendaraan sudah bisa keluar dan masuk ke Jorong Buluahkasok yang berbatasan dengan Provinsi Riau tersebut.
“Tindakan tanggap daruratnya, baru sebatas pengalihan jalan ke bagian sisi jalan melewati tanah warga. Sehingga kendaraan sudah bisa melewatinya,” ucap Edison, kemarin.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Joni Amir membenarkan terjadi jalan terban di ruas jalan Buluahkasok. Terban jalan yang memanjang dan membelah badan jalan sepanjang 49 meter itu, belum bisa dilewati kendaraan roda empat. Sebab sangat berisiko dengan sisi badan jalan yang tersisa hanya sekitar dua meter.
“Besok (hari ini, red) rencananya kita bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melakukan rapat koordinasi untuk menyimpulkan langkah tanggap darurat yang akan dilakukan,” ucap Kalaksa BPBD Limapuluh Kota, Joni Amir yang dikonfirmasi via telepon genggamnya, Kamis (9/9) sore.
Terkait pernyataan yang disampaikan Kepala Jorong Buluahkasok, Edison yang menyebutkan sebelumnya sudah ada tanda-tanda akan terjadi terban dan sudah disurati ke BPBD hingga tiga kali, namun tidak ditanggapi, Joni Amir menjelaskan, belum mengetahui adanya surat tersebut.
“Nanti coba kita lihat lagi, apakah benar ada suratnya atau tidak. Kita belum mengetahuinya,” ungkap Joni Amir saat dikonfirmasi soal surat yang disebutkan Kepala Jorong Buluahkasok.
Joni Amir menambahkan, jika soal keretakan yang terjadi dan potensi akan terjadinya terban di badan jalan, sepertinya surat lebih tepat ditujukan ke Dinas PUPR. Sehingga mungkin saja jika surat tersebut tidak dianggap kewenangan BPBD, sehingga tidak menjadi perhatian.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Limapuluh Kota, Yunire Yunirman mengatakan, juga tidak mendapat surat terusan dari BPBD terkait laporan adanya potensi jalan terban. “Namun nanti saya akan coba periksa lagi,” ucap Yunire Yunirman saat dikonfirmasi.
Kembali pada bencana jalan terban yang terjadi, Kadis PUPR bersama Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo sudah meninjau langsung lokasi terjadinya terban jalan di Buluahkasok. Beberapa rencana aksi tanggap darurat sudah disimpulkan Kadis PUPR, Yunire Yunirman.
“Melihat kondisi ke lapangan, sesuai arahan Bapak Bupati, kita harus segera melakukan langkah antisipasi agar akses jalan masyarakat segera diperbaiki. Soal teknis kita melihat, perlu adanya pengalihan jalan sementara, kemudian melakukan penimbunan jalan yang terban dan melakukan perkerasan. Selanjutnya memastikan agar tebing sungai bisa menahan badan jalan agar tidak terban lagi,” ucap Yunire Yunirman.
Hanya saja menurut Kadis PUPR ini, rapat koordinasi yang akan dilakukan, Jumat (10/9) pagi ini, akan membahas dari sisi ketersediaan anggaran yang akan dialokasikan untuk perbaikan jalan terban tersebut. “Soal teknis, kita sudah miliki rencana yang akan dilakukan untuk perbaikan jalan, besok (hari ini, red) akan dibahas terkait ketersedian anggaran,” pungkas Yunire. (fdl)