
Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari butuh jalan di Jorong Talaweh. Sayangnya nagari yang menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut terkesan diabaikan. Buktinya infrastruktur jalannya tak kunjung dibenahi.
Hal itu disampaikan Wali Nagari Situjuah Banda Dalam, Lakon Siska saat berdiskusi dengan Padang Ekspres, Senin (18/9) malam. Menurut wali nagari muda ini, belum sebanding PAD yang dihasilkan dengan bagi hasil yang diterima oleh nagari, begitupun perhatian terhadap infrastrukturnya.
Lakon Siska menyebutkan, jalan di Jorong Talaweh yang menjadi sumber mata air PDAM Kota Payakumbuh menghasilkan PAD sekitar Rp 900 juta ke Kabupaten Limapuluh Kota.
“Namun jalan sumber mata air dibangun menggunakan Dana Desa, miris bukan. Artinya sangat lemah perhatian pemerintah daerah,” sindir Lakon Siska, Senin malam.
Baru-baru ini, katanya sudah dimasukkan surat ke pemerintah daerah terkait persoalan tersebut dan sudah dilakukan pertemuan. Hanya saja belum membuahkan hasil.
“Dulu kesepakatannya Pemkab Limapuluh Kota dengan Pemko Payakumbuh, selanjutya pemda dengan Nagari Situjuah Banda Dalam. Jadi nagari mendapatkan dari bagi hasil Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh yang jatah pemkabnya nagari dapek 7.5 persen dengan penerimaan Rp 6 juta per bulan. Sepertinya masih belum seimbang. Sementara perhatian untuk pembangunan juga sangat minim, buktinya jalan menuju mata air kondisinya rusak parah,” beber Lakon.
Seberapa besar bagi hasil atau kontribusi dari air bersih yang dimanfaatkan Perusahaan Air Minum Tirta Sago (Pam Tigo) Payakumbuh, Direktur Utama PAM Tigo Payakumbuh belum bisa ditemui, karena sedang menunaikan ibadah umroh.
Terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, Win Hari Endi menyebutkan, bagi hasil air bersih dari Sungai Dareh, Nagari Situjuah Banda Dalam berkisar di angka Rp 400 juta per tahun tidak seperti yang disampaikan Wali Nagari Situjuah Banda Dalam, Lakon Siska yang mengatakan Rp 900 juta.
“Tidak sampai Rp 900 juta, hanya sekitar Rp 400 juta. Kemudian juga ada bagian untuk nagari, hanya saja saya tidak ingat angkanya,” sebut Kaban Keuangan Daerah, Win Hari Endi via pesan WhatsApp nya. (fdl)