Kinerja PT BPR Harau, Aset Rp95,23 Miliar dan Bukukan Laba Rp1,54 Miliar

85

Manajemen PT BPR Harau kembali menghasilkan lompatan kinerja di tahun buku 2022. Total aset tercapai Rp95,23 Miliar, realisasi Kredit sebesar Rp67,77 Miliar, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebanyak Rp80,22 Miliar dan Laba Bersih Usaha Berjalan sebanyak Rp1,54 Miliar. Realisasi kinerja ini bertumbuh secara year on year (y-o-y).

Laporan — Two Efly, Limapuluh Kota

Mencatatkan sebuah lompatan kinerja jelaslah kerja sulit namun konsisten dengan kinerja bagus setiap tahunnya itu jauh lebih sulit. Butuh kerja keras dan cerdas agar trend pertumbuhan usaha selalu terjadi setiap tahunnya. Untuk mencapai itu mestilah ada, perencanaan yang matang dan evaluasi rutin secara berkala.

Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya kita masih mampu konsisten menghasilkan lompatan usaha. Per 31 Desember 2022 total aset tercapai Rp95,23 Miliar, realisasi kredit sebanyak Rp67,77 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp80,22 Miliar. Sementara itu ratio keuangan juga terpantau kian membaik. Kualitas kredit bertambah bagus dengan ratio NPL sebesar 1,18 persen, ratio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) 84,04 persen. Rentetan kinerja bagus inilah yang membuat laba bersih usaha berjalan naik menjadi Rp1,54 Miliar,” ujar Direktur Utama PT BPR Harau Epi Muluk, didampingi Direktur Yudhistira Amri kepada Padang Ekspres, Sabtu (25/2).

Menurut Epi Muluk, berhasilnya manajemen PT BPR Harau mempertahankan kinerja positif dalam empat tahun tak terlepas dari berjalan baik strategi yang dituangkan dalam rencana bisnis bank (RBB). Baik dalam potensi dana maupun dalam distribusi kredit. Buktinya, kedua bidang ini sama-sama mengkontribusi pertumbuhan usaha.

Aset, Dana dan Beban

Secara umum kinerja PT BPR Harau tahun buku 2022 tercapai relatif bagus. Hingga akhir tahun 2022 total aset tercapai sebanyak Rp95,23 Miliar atau tumbuh 7,43 persen secara year on year.

Meningkat dan bertumbuhannya total aset menandakan berperan maksimalnya fungsi perbankan. Total Dana Pihak Ketiga yang mampu dihimpun sampai akhir tahun 2022 tercatat sebanyak Rp80,22 Miliar atau tumbuh 10,70 persen dibandingkan realisasi aset tahun 2021 yang lalu.

Dari dua produk penghimpun dana, baik tabungan maupun deposito sama-sama mengkontribusi pertumbuhan. Per 31 Desember 2022 tercatat total dana tabungan sebanyak Rp36,78 Miliar atau tumbun 18,37 persen secara year on year. Sementara itu Deposito hingga akhir tahun 2022 terhimpun sebanyak Rp43,44 Miliar atau tumbuh 4,95 persen dibandingkan total dana deposito tahun 2021 yang lalu.

Ada dana maka sudah pasti ada biaya. Dana Pihak Ketiga yang meningkat tentulah berdampak pada beban bunga. Namun, realita itu justeru terbalik. “Dana kita memang meningkat rerata 10,78 persen namun beban bunga kita justru menurun. Beban bunga kontraktual yang musti dibayarkan sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp3,06 miliar atau turun – 6,70 persen secara year on year,” ujar Epi Muluk.

Baca Juga:  Kinerja PT BPR Dharma Nagari, Laba Bersih Usaha Naik Berlipat-lipat

Kredit dan Pendapatan

Kalau di atas kita bicara aktiva, di lajur pasiva juga terpantau kinerja PT BPR Harau juga relatif bagus.

Total kredit yang mampu disalurkan sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp67,77 Miliar atau tumbuh 9,80 persen dibandingkan realisasi kredit tahun 2021.

Meningkatnya kredit tentulah berdampak pada pendapatan bunga. Hingga akhir tahun 2022 pendapatan bunga PT BPR Harau tercatat sebanyak Rp11,52 miliar sedangkan pendapatan lainnya tercatat sebanyak Rp429 juta.

“Secara akumulasi total pendapatan yang mampu dibukukan selama tahun 2022 tercatat sebanyak Rp11,95 miliar atau tumbuh dibandingkan pendapatan tahun 2021 yang lalu,” ucap Epi Muluk.

Laba, NPL dan BOPO

Selain bagus dalam nominal dan pertumbuhan usaha, PT BPR Harau tahun 2022 juga terpantau kian bagus kualitas usahanya.

“Ekspansi kredit mampu diiringi dengan peningkatan kualitas kredit. Kredit bertumbuh sedangkan ratio Non Perfomance Loan menurun. Alhamdulillah ratio NPL kita tahun 2022 tercapai 1,18 persen. Artinya, dari Rp 67,77 miliar kredit yang disalurkan 98,02 persen berada dalam status sehat dan lancar,” ucap Epi Muluk.

Sementara itu tata kelola usaha terutama terkait biaya juga terpantau cukup bagus. Prinsip efisien dan efektif dapat dijalankan dengan baik. Buktinya ratio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasi (BOPO) 84,04 persen.

“Kredit yang bertumbuh, kualitas kredit yang bagus dan biaya yang efisien membuat kinerja laba membaik. Laba bersih usaha meningkat dari Rp 1,5 Miliar tahu 2021 meningkat menjadi Rp 1,54 Miliar ditahun 2022,” ujar Epi Muluk.

Dari data yang dimiliki Harian Pagi Padang Ekspres PT BPR Harau termasuk satu dari lima BPR terbaik di Sumbar. Setiap tahunnya selalu saja terpantau lompatan kinerja. Selain aset yang terus merangkak naik, besaran laba usahanya juga kian menebal. Diprediksi sampai saat ini PT BPR Harau masih tercatat sebagai BPR dengan laba bersih usaha terbesar di Sumbar.

Alhamdulillah tahun 2022 sudah mampu kita lewati dengan baik. Semoga saja di tahun 2023 ini PT BPR Harau bisa lebih baik lagi. Asetnya tembus di atas Rp100 Miliar dan labanya melampaui Rp1,7 Miliar. Untuk itu kami tetap membutuhkan dukungan dari semua pihak,” tukas Epi Muluk.(***)