
Pencarian Shaun Stephen Daly, 27, warga negara Inggris yang berdomisili di Australia masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan Kabupaten Kepulauan Mentawai, kemarin (2/9) siang. Proses pencarian hari ke-6 kemarin sudah melibatkan tim penyelam. Pencarian difokuskan penyelam di lokasi Shaun Stephen Daly hilang.
Kepala Kantor SAR Kepulauan Mentawai, Akmal, kepada wartawan, kemarin (2/9) siang mengatakan, selain dibantu tim penyelam dari Dinas Perikanan dan Pariwisata Kepulauan Mentawai, pencarian juga dibantu oleh tim penyelam dari Universitas Bung Hatta dan kantor SAR Padang. “Pencarian ini terus kita optimalkan. Semoga korban bisa cepat ditemukan,” ungkapnya.
Bahkan, radius pencarian juga telah diperluas, namun hingga saat masih belum membuahkan hasil. Pencarian dengan penyelaman untuk melacak kemungkinan tubuh korban terseret derasnya air laut karena Shaun Stephen Daly diketahui hilang sejak Sabtu, 28 Agustus 2021 saat melakukan spearfishing di perairan Katiet, Desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan.
Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan turis tersebut, maupun alat-alat yang digunakannya saat menyelam. Meski begitu, pihaknya tetap mengoptimalkan pencarian, baik di sepanjang pantai, permukaan air maupun di dalam air sendiri.
Pihaknya, optimis Shaun Stephen Daly bisa ditemukan. Dimana, lazimnya jika korban tenggelam, maka jasadnya akan mengapung di permukaan air setelah 14 jam hingga 15 jam dari dasar laut.
“Kita tetap optimis untuk bisa menemukan korban. Besok, (hari ini, red) merupakan pencarian terakhir kita. Kita akan optimalkan pencarian. Semoga pada pencarian terakhir, bisa berjalan lancar,” ungkapnya.
Sesuai Standar Operasional Pencarian (SOP) orang di laut, kata dia, hari inimerupakan pencarian terakhir, yakni, selama sepekan atau 7 hari yang dimulai dari hari Minggu tanggal 29 Juli 2021. Terkait penambahan waktu pencarian sendiri, kata Akmal, pihaknya akan mengevaluasi pada hari terakhir.
Hal itu juga gantung ada atau tidak permintaan, terutama dari pihak keluarga untuk melakukan pencarian lanjutan. Namun,, sesuai prosedur pencarian dari Basarnas terhadap orang hilang di laut hanya selama 7 hari.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Mentawai, Joni Anwar mengatakan, Shaun Stphen Daly melakukan spearfishing sendirian. Bahkan, dia sempat menolak, ketika pemilik penginapan menawarkan diri untuk menemaninya spearfishing.
“Memang ini sudah menjadi kebiasaan para tamu turis kita, kalau pergi melaut. Hanya saja, jika kejadian seperti ini, tentu ini tidak saja membahayakan keselamatan diri, namun, juga memberikan imej lemahnya pengawasan kita,” katanya.
Ke depan, pihaknya akan mewajibkan para tamu untuk melakukan pendampingan kepada tim penjaga pantai di kawasan wisata. Hal ini, mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Shaun Stephen Daly diketahui seorang penikmat spearfishing atau menangkap biota laut dengan cara menyelam dan menggunakan alat penombak. Beberapa unggahannya, di akun media sosial facebook-nya, terlihat dirinya bersama rekannya berfoto dengan lobster atau udang laut.(rif)