Cafe Terapung Tuapejat, Tawarkan Menu Seafood Lezat Untuk Berbuka Puasa

30
MENIKMATI : Pengunjung saat menyantap berbagai makanan dan minuman di Cafe Terapung Tuapejat.(IST)

Jika ingin mencoba jajanan atau makanan baru untuk menu berbuka puasa, Cafe Terapung Tuapejat mungkin bisa dikunjungi. Cafe tersebut menawarkan menu makanan Seafood yang segar dan nikmat bagi setiap pengunjungnya. Seperti apa kelezatannya?

Cafe Terapung berlokasi di kawasan dermaga 0 kilometer Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bagi yang sering mengunjungi Tuapejat, kafe yang memiliki bangunan yang unik di atas air dan menjorok ke laut tersebut, pasti sudah tidak asing lagi.

Cafe Terapung yang berdiri sejak tahun 2010 silam itu terkenal dengan menu makanan Seafood dan ikan laut yang enak dan segar sehingga jika berkunjung ke Tuapejat apalagi selama Ramadhan, akan rugi jika tidak mengunjungi Cafe Terapung.

Pemilik Cafe Terapung, Zulherman, 51, kepada Padang Ekspres, kemarin (3/4) mengatakan, Cafe Terapung memiliki menu makanan khas yakni menu makanan berbagai jenis ikan laut nan segar serta Seafood seperti lobster.

Tak hanya menu makanan laut saja, di Cafe Terapung juga tersedia berbagai menu makanan enak lainnya seperti pecel lele, ayam, nasi goreng serta berbagai jenis minuman seperti kolak, es cendol, dan lainnya.

Ayah dari 3 putra itu melanjutkan, khusus untuk bulan Ramadhan, kafe miliknya tersebut membuka layanan booking order atau pemesanan tempat untuk momen berbuka puasa bersama.

“Sejauh ini belum ada yang melakukan booking tempat karena mungkin baru hari pertama puasa. Biasanya awal-awal Ramadhan itu yang banyak datang atau berbuka puasa itu yang datangnya sendiri-sendiri atau dalam jumlah sedikit,” jelasnya.

Diakui memang, sejak pandemi Covid-19 merebak, penjualan maupun kunjungan masyarakat ke Cafe Terapung juga mengalami penurunan karena disebabkan oleh lemahnya perekonomian masyarakat pada saat itu.

“Namun karena beberapa aktifitas masyarakat sudah dilonggarkan pada bulan puasa kali ini, mudah-mudahan pengunjung akan banyak seperti sebelumnya yakni sekitar 30 sampai 50 orang dalam satu malam,” ungkapnya.

Lebih lanjut Zulherman menyampaikan, meski dihadapkan dengan mahalnya sejumlah kebutuhan pokok saat ini, kondisi tersebut tidak membuat harga-harga makanan dan minuman di Cafe Terapung juga mengalami kenaikan.

Pria asal Kota Bukittinggi itu menyebutkan, harga makanan di Cafe Terapung Tuapejat sendiri dipatok dari harga Rp 10 ribu sampai dengan Rp 30 ribu sehingga tidak membebankan kantong atau dompet masyarakat.

“Bukankah hidup sudah ada yang mengatur. Kenapa kita harus cemas atau takut. Kadang-kadang orang yang datang ke Cafe Terapung ini juga belum tentu semuanya punya uang. Nah, apa salahnya, kondisi pandemi Covid-19 ini juga menjadi momen bagi kita untuk membantu sesama yang membutuhkan,” ujar ayah dari Muhammad Fahruz Rozi, M. Fahri Rozi dan M. Farhan Rozi ini.

Ke depan ia berharap pada bulan Ramadhan ini, aktifitas dan daya beli masyarakat bisa kembali seperti biasa. Menurut dia, selama ini meski pandemi Covid-19, daya beli masyarakat tetap ada, walau tidak terlalu signifikan. Hal ini salah satunya, kata dia, disebabkan pembatasan kegiatan masyarakat sebagai Protokol Kesehatan Covid-19.

Dia juga berharap, pemerintah daerah juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku usaha di Mentawai. Menurut dia, tidak mesti dengan membantu berupa anggaran, namun, bagaimana mendukung serta membuat program atau kegiatan yang menggerakkan pelaku usaha itu sendiri. (*)