Meski keterbatasan anggaran APBD 2022, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Padangpanjang melalui APBN fokus kembangkan komoditas tanaman hias dengan target pasar ekspor.
Kepala Dispangtan Padangpanjang, Ade Nafrita Anas menyebut pada 2022 ini pihaknya dalam usulan bantuan APBN sebesar Rp800 juta untuk pengembagan tanaman hias. Selain jenis Homalomena Frog yang sudah berjalan, saat ini direncanakan bunga potong jenis Krisan.
“Program ini akan diterapkan pada lahan seluas 400 hektare, yang terdapat di Kelurahan Gantiang dan Kotopanjang Kecamatan Padangpanjang Timur. Aspirasi petani bunga di Padangpanjang, permintaan pasar belum terpenuhi hanya dengan mengandalkan produksi jenis Homalomena Frog baru di angka 10 ribu potong setiap bulannya,” beber Nafrita sembari mengaku terus memberikan pendampingan untuk pengembangan jenis bunga potong lainnya.
Dikatakan Ade, kelompok tani bunga di Padangpanjang yang sudah tergabung dalam asosiasi tersebut sudah sepakat untuk memenuhi target ekspor dengan 9 jenis bunga potong. Khusus untuk pembiayaan melalui usulan APBN tersebut, dikucurkan langsung ke rekening petani untuk pembelian bibit yang dibutuhkan.
Pada kesempatan itu, Ade juga menyampaikan saat ini tengah persiapan mematenkan Homalomena Frog sebagai tanaman hias dari Padangpanjang.
Hal ini sesuai dengan instruksi Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Liferdi saat berkunjung ke daerah berjuluk Serambi Mekkah itu pada Selasa (11/1) kemarin.
Pada kegiatan temu teknis pengembangan hortikultura Kota Padangpanjang di Aula Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) tersebut, terungkap bahwa tanaman Homolomena Frog sudah terkenal ke mancanegara dan bernilai ekonomi serta dapat diekspor kemana saja.
“Kita diminta untuk segera menindaklanjuti, karena banyak negara yang meminati bunga jenis ini. Selain itu, kita melihat ini juga merupakan salah satu sektor untuk membangkitkan sektor pertanian di Padangpanjang,” pungkas Ade. (wrd)