
Ruas jalan Lakuaklandia dan Lakuakuba Nagari Kudu Gantiang dan Nagari Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, kembali terban, Sabtu (11/3). Bahkan, kerusakannya lebih parah. Jangankan mobil, kendaraan roda dua saja tak dapat melintas di sana.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, kerusakan jalan tersebut sempat terjadi pada tahun 2021. Namun, sudah lakukan perbaikan oleh Pemkab Padangpariaman. Hanya saja, hasil perbaikan tidak bertahan kokoh.
Heri Martoni, 35, salah seorang tokoh masyarakat di sana menjelaskan, terbannya jalan tersebut karena tanah di bawahnya tergerus air. “Ya, memang sempat terban tahun 2021, tetapi sudah diperbaiki. Dan akhir pekan kemarin terban lagi,” ungkapnya.
Sekarang, sambungnya, warga melakukan swadaya untuk membuat jembatan darurat di sana. Sehingga, kendaraan roda dua sudah dapat melintas di jalan tersebut. “Harapan kita, perbaikan jalan ini lebih kokoh lagi nantinya. Sehingga, tidak tergerus air lagi. Sebab di sana kan tidak ada irigasinya,” tukas Heri.
Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Padangpariaman, El Abdes Marsyam, memastikan bahwa pihaknya segera memperbaiki ruas jalan Lakuak Landia dan Lakuak Uba tersebut. Sehingga, aktivitas perekonomian warga di sana kembali lancar.
Sesuai arahan bupati, sambungnya, telah disepakati untuk menggunakan dana tanggap darurat atau Belanja Tak Terduga (BTT). “Sekarang dalam penyelesaian lahan masyarakat yang terdampak untuk penanganannya dan memulai pengerjaan,” ungkap El Abdes, kemarin.
Ia meyakinkan bahwa perbaikan jalan amblas itu bakal dilaksanakan secepatnya. Syaratnya, warga harus berkenan untuk menyediakan lahannya. “Perlu juga diketahui, BTT tidak boleh untuk ganti rugi lahan ataupun tanaman. Makanya, kami harapkan juga peran serta dan kerja sama masyarakat. Terutama pemilik lahan yang terdampak,” ungkap El Abdes.
Dari hasil pemantauan yang sudah dilakukannya, ruas jalan tersebut terban selain akibat curah hujan yang tinggi, juga karena kondisi tanahnya yang labil. Terlebih lagi, badan jalan berada di lereng bukit. Sehingga, saat tebingnya mengalami longsor, beberapa meter badan jalan juga ikut amblas ke dalam jurang.
Maka dari itu, tambahnya, penanganannya akan berbeda lantaran ruas jalan yang akan dibangun lebarnya berbeda dengan kondisi awalnya. Untuk itu, dia berharap kepada masyarakat agar bersabar.
“Selama pengerjaan perbaikan akan dibangun jalur alternatif agar masyarakat tetap bisa menempuh jalur tersebut untuk beraktivitas menuju Kota Pariaman atau ke Pusat Ibu Kota Kabupaten di Paritmalintang,” jelas El Abdes.
Berdasarkan pemetaan pihaknya, jalur alternatif yang bisa ditempuh warga dari atau menuju Padangalai yaitu Simpang Kayu Angik dan Simpang Gunuang manuju Barangan. Selain itu bisa juga via Gunuang Tigo manuju Padangsago, dan Hulubanda manuju Malalak.
Jalur Padangalai-Kudu dan Padangalai-Singgiang juga bisa digunakan. Begitupun jalur Barangan-Bungin-Batang Piaman-Gunuang-Padangalai, atau ke Gunuang Tigo-Padangsago- Ampalu-Kota Pariaman. Ada pula jalur singkat lewat Pasa Kudu-Kampung Balai-Balai-Bukik Kudo-Kudo-Batang Piaman-Gunuang-Pasar Padangalai.
“Kita juga mengimbau agar masyarakat tetap hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Mengingat cuaca yang kadang sulit untuk ketahui dan kadang datangnya secara tiba-tiba,” imbaunya. (apg)