Curah hujan terjadi pada Juni 2020 lalu mengakibatkan jalan amblas (longsor) dibeberapa titik di Kabupaten Padangpariaman. Salah satunya terjadi di Kampung Tangah, Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batanggasan. Sehingga, aktivitas warga di sana menjadi terhambat.
Jalan amblas tersebut merupakan jalan penghubung Nagari Sungai Sariak dan Malai V Suku ke Kecamatan Sungai Geringging. Jadi, jalan itu menghubungkan dua kecamatan di Padangpariaman. Selain itu, jalan tersebut adalah urat nadi bagi warga guna membawa hasil tani ke berbagai daerah tetangga lainnya.
Anggota DPRD Padangpariaman dari Fraksi PAN, Rahman Rizal mengatakan, tingginya curah hujan beberapa bulan lalu, mengakibatkan ada beberapa titik jalan yang rusak. Sehingga, warga tidak dapat mengakses jalan penghubung antar kecamatan dan nagari. Dengan bersuratnya warga ke Pemkab Padangpariaman, warga telah dapat menikmati dan mengakses jalan yang sempat putus beberapa bulan di Nagari V Suku itu.
”Kalau saja jalan amblas di Kampung Tangah itu dibiarkan begitu lama, tentu membuat warga terisolir karena tidak dapatkan akses,” hemat Raman Rizal, kemarin. Menurutnya, jalan merupakan urat nadi bagi perekonomian masyarakat. Jadi, lancarnya akses menuju suatu nagari ke nagari lainya, membuat ekonomi warga kian bergeliat meningkat. Sebab, hasil pertanian dan kebunnya dengan mudah dibawa ke pasar-pasar.
Untuk itu, ia berharap Pemkab Padangpariaman terus memaksimalkan pembenahan akses warga. Terlebih yang rusak karena dampak bencana banjir dan longsor. Apalagi, belakangan ini sering terjadi hujan, sehingga jalan yang ada di daerah itu akan terus terkikis oleh air sungai di sekitar jalan.
Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Padangpariaman menyikapi permasalahan tersebut dengan melakukan pengerjaan penanganan keadaan darurat bencana alam. Saat ini, pengerjaan satu titik telah selesai dilaksanakan dan dapat diakses oleh warga.
Kepala Dinas PUPR Pemkab Padangpariaman, Deni Irwan mengatakan, pekerjaan ini adalah pekerjaan penanganan keadaan darurat bencana alam dan dilaksanakan melalui Belanja Tidak Terduga Tahun 2020 (BTT 2020) APBD di daerah itu.
Amblasnya jalan tersebut, masyarakat di sana sempat kesulitan akses. Sebab, jalan yang amblas tersebut sebagai jalan utama bagi warga untuk membawa hasil tani ke nagari dan daerah lainya. “Warga setempat saat ini sudah bisa menikmati kembali jalan ini,” kata Deni. (apg)