Di sela-sela zoom webinar pada sesi penilaian presentasi Indonesian SDGs Award (ISDA 2021) yang sedang berlangsung (Jumat, 30 Juli 2021), Suharman Noerman (Uda Noerman) ahli CSR/Sustainability, sempat diwawancarai wartawan.
Redaksi: siang da Noerman, kan banyak yang sinis (kurang setuju) kok Uda baru datang di Ika Faterna (Ketum Ika Fak. Peternakan) kok sudah berani maju sebagai calon ketua umum Ika Unand?, apa sih komentar Uda ?
Noerman: ha.. ha.. ya itu kan pandangan konvensional (anti perubahan) … itu kan soal kesempatan dan soal waktu saja , bagi saya semua organisasi jika dikelola dengan nilai-nilai yang universal dan cara manajemen yang standard, itu tidak menjadi sesuatu yang dihebohkan , toh bentuk dan prinsip tata kelola dan asas organisasi dimana saja itu sama saja.
Redaksi: maksud… Uda Noerman?
Noerman: Ya .. maksud saya, jika kita hadir dengan semangat pengabdian dan ingin memajukan almamater (Ika Unand) kan sebetulnya opini seperti itu kan tidak perlu, kan setiap insan alumni itu kan uniq.. (istimewa).. dengan pengalamannya masing-masing, jadi kita harus tetap dapat memberi apresiasi siapapun mereka yang ingin mengabdi, .. maksud saya .. tentu rekam jejak alumni tersebut bisa dilihat secara positif sebagai ‘aset’, jadi pengabdian (pengalaman) mereka (para calon) dalam organisasi apapun yang sejenis /serupa di tempat lain tentu bisa dijadikan pegangan.
Redaksi; Dalam visi Uda Noerman menyebut Ika Unand menuju ‘world class organization’ apa maksud nya…?
Noerman: Ya maksudnya… tatakelola organisasi Ika Unand harus setara dengan paguyuban organisasi dunia apa yang disebut sebagai tata kelola sebuah ’socioecopreneur organization’ dengan kaeadah tata kelola yang baik (good governance), berkomitmen atas nilai keberlanjutan (sustainability), menghargai ekspektasi stakeholdersnya (respect to stakeholders interest)…seperti komitmen atas HAM (respect to human rights), tata operasi yang adil (fair operating practices) , komitmen atas nilai lingkungan hidup (committed to the environment: biodiversity, climate change, global warming, etc) dll… ada tujuh itu… menurut ISO 26000.. ha ha ..(check google ya..) ha ha
….. saat ini saya sebagai wakil ketua (vice chair) ISO 26000 SGN (Stakeholders Global Network) yang berpusat dil Wina Austria, serta anggota ahli ISO / TC (technical committee) 323 Circular Economy tentu hubungan seperti ini bisa mendorong Ika Unand ‘go international’, dalam beberapa kerja sama tools dan kegiatan kampus yang aktif dalam pengembangan standard dan CSR , serta tools atas Keberlanjutan (sustainability).
Redaksi:.. Oo.. ? bentuk seperti apa yang bisa dilakukan secara konkrit…?
Noerman: misal mendorong Univ. Dharma Andalas atau Unand sendiri mempekuat kajian-kajian atas aspek-aspek SDGs dan CSR, program MBA (Magister) CSR misalnya.. dengan kajian-kajian itu Unand dan alamamater bisa mengikuti perkembangan trend Global…. yah itu salah satu saja sih..
….. yang lainnya tentu Ika Unand juga dapat masuk kepada riset-riset praktis (terapan) dalam kaitan ‘hilirisasi” suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar… , kita juga bisa mampu menginisiasi kerja sama studi dan riset terapan yang bisa dikembangan dan berorientasi pasar … saya fikir ahli-ahli di Unand sudah pada memadai dan pasti bisa, apalagi bisa menggandeng para ahli riset manca negara.
Redaksi: hal lain..?
Noerman: dalam pengabdian masyarakat, misalnya… tentu Unand dan alumninya bisa menjadikan nagari menjadi senter perubahan (dalam aspek sosial, ekonomi, dll), contoh menjadikan nagari sebagai lumbung padi, lumbung ternak, lumbung pakan …atau lumbung pangan sesuai dengan keunikan sumber daya alam yang tersedia di nagari tersebut…
Noerman: Kerjasama lintas sektor (strategic partnership), tentu juga dapat dibangun secara bertahap dengan Lembaga pemerintah, Lembaga donor (UN Agencies) dan lainnya. (***)