Sebanyak 6.485 petani di Kota Padang telah memiliki Kartu Tani yang diserahkan oleh Dinas Pertanian Kota Padang. Kartu Tani sendiri menjadi salah satu syarat penting dalam pengambilan pupuk subsidi. Tahun 2024 mendatang, seluruh petani bakal ditargetkan menggunakan Kartu Tani.
“Sejauh ini, dari jumlah Kartu Tani yang tersedia, yaitu sebanyak 10.389 buah, baru sebanyak 6.485 orang petani telah memilikinya. Target kita tentu kalau bisa tahun ini sudah seluruhnya memakai Kartu Tani atau paling lambat awal tahun 2024,” jelas Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat.
Ia mengungkapkan, adapun beberapa kendala yang membuat realisasi Kartu Tani masih lambat, yaitu masih terbukanya pengambilan pupuk subsidi dengan menggunakan KTP. Sehingga penggunaan Kartu Tani jadi belum optimal. Selain itu juga karena masih adanya pembelian dengan cash atau uang tunai.
“Sehingga manfaat Kartu Tani itu sendiri belum begitu terlihat oleh petani. Kemudian, dengan adanya perubahan dari yang lama dengan baru, tentu ada yang menuai dampak positif ada juga negatif. Dimana Kartu Tani ini sendiri penggunaannya membutuhkan teknologi,” paparnya.
Ia menambahkan, petani harus top up terlebih dahulu ke Kartu Tani. Sehingga ini belum familiar bagi para petani. Lalu, masalah alat transaksi Kartu Tani yang berada di kios banyak yang rusak.
Dalam hal ini pihaknya mencoba bekerja sama dengan Bank Mandiri sebagai penyedia untuk memfasilitasi hal tersebut agar diperbaiki dan Kartu Tani segera diberikan pada masyarakat.
“Agar tercapai, tentu minat masyarakat ini harus kita tingkatkan lagi. Bisa dengan menggiatkan sosialisasi pada para petani. Apalagi Kartu Tani ini merupakan syarat utama untuk pengambilan pupuk subsidi.,” terangnya.
Syahrial menyebut, pihaknya juga bakal menekankan bahwa untuk membeli pupuk subsidi harus dengan kartu, sehingga petani pun akan paham manfaat dari Kartu Tani itu sendiri. Sebab, ketika petani belanja dengan menggunakan Kartu Tani, maka mereka akan mendapatkan harga eceran tertinggi (HET).
“Karena sekarang masih uji coba, makanya masih banyak belum gunakan kartu ini. Tapi nanti tahun 2024 Insya Allah semuanya sudah wajib gunakan Kartu Tani. Apalagi sekarang sebagian petani masih menyesuaikan diri untuk perubahan baru ini. Makanya masih ada yang menggunakan KTP dan uang tunai,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa ketika mesin-mesin di kios sudah bagus kembali, maka penggunaan Kartu Tani pun akan diwajibkan. Dimana tahun ini, ada 23 kios yang diangkat untuk penyedia pupuk subsidi. Kios-kios penyedia ini pun setiap tahun diberikan penilaian layanannya.
Selain itu, ia juga menyampaikan terkait sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022 soal tata cara penetapan alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.
Dimana pihaknya telah melakukan sosialisasi tersebut sejak bulan November tahun 2022 lalu kepada para petani melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
“Seperti diketahui aturan yang baru tentang pupuk subsidi itu telah disampaikan kepada petani lewat sosialisasi yang dilakukan. Yang mana sudah kita laksanakan sejak bulan November 2022 lalu,” sebutnya.
Syahrial juga menyebutkan bahwa tahun ini Kota Padang memperoleh jatah 2.943,44 ton pupuk subsidi jenis Urea, serta 1.494,20 ton pupuk bersubsidi jenis Npk Phonska dari pemerintah pusat.
“Pastinya total pupuk subsidi yang akan diterima petani kita sesuaikan dengan Rancangan Dasar Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang telah diajukan oleh masing-masing kelompok tani,” tukasnya. (cr4)