
Lima unit toko dan satu unit rumah permanen yang berada di Jalan Adinegoro RT 03 RW 01, Kelurahan Padangsarai, Kecamatan Kototangah hangus terbakar, Sabtu (4/9) sekitar pukul 15.00.
Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Meski belum diketahui penyebab pasti kebakaran, namun kebakaran yang terjadi dekat perbatasan antara Kota Padang dengan Kabupaten Padangpariaman ini menimbulkan kerugian Rp 2 miliar.
Untuk memadamkan api, 3 daerah turut turun bekerja sama dan berjibaku memadamkan api yang terdiri dari Damkar Kabupaten Padangpariaman 3 unit armada, 1 unit armada Kota Pariaman dan 4 unit armada dari Kota Padang.
“Ada lima toko dan satu unit rumah yang terbakar. Jenis toko ini adalah toko bangunan dan kedai-kedai yang lain,” kata Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Kota Padang Basril.
Dia menambahkan, semua bangunan itu dimiliki oleh salah seorang warga atas nama Suratna Welis, 78. “Api dengan cepat membesar karena di toko bangunan itu ada bahan-bahan bangunan yang mudah terbakar seperti tiner,” ucapnya.
Basril mengatakan, pihaknya mendapat informasi kebakaran ini sekitar pukul 15.45 . Awalnya, lantaran kejadian kebakaran di wilayah perbatasan pihaknya sedikit dilema terkait lokasi pasti lokasi kejadian apakah masuk wilayah Kota Padang atau Kabupaten Padangpariaman.
“Meski demikian, kami langsung terjunkan satu unit armada kebakaran dari pos pemadam kebakaran di Kecamatan Kototangah ke lokasi kejadian,” katanya.
Setelah memastikan laporan yang masuk, pihaknya baru mengetahui bahwa kejadian tersebut masuk wilayah Kota Padang. Karena api cukup besar, pihaknya lalu menambah armada pemadam kebakaran sebanyak tiga unit.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman. Damkar Padangpariaman menerjunkan tiga unit armadanya, dan Damkar Pariaman menerjunkan satu unit,” imbuhnya.
Total ada delapan unit armada yang berada di lokasi untuk memadamkan api. Jumlah total personel damkar yang diterjunkan berjumlah sekitar 100 orang.
Dia melanjutkan, lantaran bangunan yang terbakar berada di pinggir Jalan Adinegoro, kemacetan pun tidak bisa dielakkan. Polisi dan personel TNI pun turun mengatur lalu lintas.
“Pemadaman berhasil dilakukan dalam dua jam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tutup Basril.
Terpisah, Kapolsek Kototangah AKP Afrino menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat saksi bernama Adrianus, 34, yang berada sekitar 25 meter dari TKP melihat ada gumpalan api dan asap tebal dari dalam salah satu toko.
Di mana salah satu toko tersebut adalah tempat praktik dokter gigi yang kebetulan belum membuka praktiknya. Melihat kejadian tersebut, saksi langsung mengambil air seadanya dengan menggunakan ember dan menyiramkan ke arah api tersebut.
Selanjutnya sambil menyiramkan air ke arah api, saksi berteriak meminta bantuan tetangga dan warga sekitar. Namun api tidak berhasil dipadamkan dan dengan cepat api membesar hingga membakar empat toko di sebelahnya serta api merambat ke satu rumah yang terletak di belakang lima toko tersebut.
Mendengar teriakan saksi, warga langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran, yang awalnya datang satu unit. Dikarenakan api terus membesar tujuh unit mobil pemadam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api tersebut.
“Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Namun total kerugian diperkirakan lebih kurang sekitar Rp 2 miliar,” sebut Afrino. (idr)