Warga Diajak Pilah Sampah dari Rumah

21
SAMBUTAN: Kepala DLH Padang Mairizon menyampaikan sambutan saat Peringatan HPSN 2023 Tingkat Kota Padang di halaman Masjid Darussalam, Kelurahan Tabiang Banda Gadang, Sabtu (4/3).(IST)

Pemko Padang menaruh perhatian serius terhadap permasalahan sampah di Kota Padang. Hingga saat ini 72,55 persen sampah berakhir di tempat pemrosesan akhir sampah (TPA), sisanya sebanyak 21,21 persen didaur ulang dan 6,24 persen dibuang ke lingkungan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon saat Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2023 Tingkat Kota Padang di halaman Masjid Darussalam, Kelurahan Tabiang Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Sabtu (4/3).

Lebih lanjut dikatakan, Kota Padang menghasilkan 643 ton/hari sampah setiap harinya dan jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan pertambahan penduduk. Maka dari itu, Pemko Padang mengajak peran serta dan dukungan dari semua stakeholder sdiantaranya lembaga pendidikan, pihak swasta, komunitas peduli lingkungan dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah ini.

“Kita berharap semua stakeholder dapat berkontribusi dalam mengelola sampah, karena mengatasi permasalahan sampah tidak akan selesai oleh pemerintah saja,” tuturnya.
Peran penting yang sangat diharapkan saat ini adalah mengurangi sampah dari sumbernya

atau rumah tangga, memilah sampah dari rumah sehingga akan mengurangi sampah yang masuk ke TPA dan menjadikan sampah memiliki nilai ekonomis. Di samping masalah sampah, hal yang perlu segera ditangani juga adalah persoalan minyak jelantah karena menjadi salah satu sumber pencemar jika dibuang ke saluran drainase.

Ia berharap, melalui kerja sama antara Pemko Padang, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Sumbar, Bank Sampah Pancadaya, dan Komunitas Saiyo Jelantah, serta Bank Sampah Lobang Japang, permasalahan sampah dan limbah minyak jelantah ini dapat diselesaikan.

Mairizon menambahkan, HPSN tahun ini mengangkat tema “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Dengan fokus kegiatan penguatan yakni kegiatan pemilahan di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku daur ulang.

Membangun partisipasi masyarakat melalui pilah dan olah sampah dari rumah sebagai upaya mengurangi timbulan sampah ke TPA. Kampanye publik untuk mengajak seluruh stakeholders melakukan aksi yang mendukung target pengelolaan sampah yang mendukung capaian zero waste dan zero emisi.

Baca Juga:  Ramadhan, Volume Sampah Meningkat

Semoga dengan adanya peringatan HPSN 2023 ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat akan lingkungan Kota Padang yang berkelanjutan. “Kami atas nama Pemko Padang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu acara ini, semoga program ini akan terus berlanjut dan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang,” harap Mairizon.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan komposter dan biopori dari HAKLI Sumbar dan Ikatan Alumni Poltekes Padang (IKA-PKP) serta penyerahan buku tabungan sampah jadi emas dari Pegadaian oleh Direktur Bank Sampah Induk Panca Daya.
Dilanjutkan pemasangan stiker “Rumah ini telah memilah sampah” di rumah yang telah melakukan kegiatan pemilahan sampah, peninjauan lokasi biopori dan komposter.

Lalu peresmian Kampung Sanitasi Tabiang Banda Gadang, peresmian Bank Sampah Lobang Japang ditandai dengan diserahkannya Surat Keputusan Pembentukan Bank Sampah oleh kepala DLH kepada Direktur Bank Sampah Lobang Japang dan dilanjutkan dengan penimbangan pertama sampah terpilah dan minyak jelantah nasabah.

Rangkaian kegiatan HPSN 2023 sudah diawali dengan sosialisasi pemilahan sampah, pembentukan Bank Sampah Lobang Japang, edukasi cara pembuatan kompos melalui komposter dan biopori di Masjid Darussalam, Tabiang Banda Gadang yang dilaksanakan pada 11 Februari lalu.

Peringatan HPSN 2023 turut dihadiri perwakilan Dinas Perkim, perwakilan Dinas Kesehatan, perwakilan Dinas Pariwisata, perwakilan Kecamatan Luki, Pauh, Kuranji dan Kototangah, Lurah Tabiang Banda Gadang dan perwakilan lurah se-Kecamatan Nanggalo, Puskesmas Nanggalo, HAKLI Sumbar, IKA-PKP, Bank Sampah Panca Daya, Komunitas Saiyo Jelantah, mahasiswa aktivis pariwisata STMIK dan warga Tabiang Banda Gadang. (eri)