Kembangkan Digitalisasi Ekonomi Daerah, Bank Nagari-Pemko Payakumbuh MoU

35
MOU: Dirut Bank Nagari, Muhamad Irsyad, Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, Kepala BI Perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama A, Kepala OJK Sumbar, Yusri, jajaran Komisaris dan Direksi Bank Nagari usai penandatanganan kerja sama.

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Nagari kembali melakukan penandatanganan kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan digitalisasi ekonomi daerah.

Kali ini Bank Nagari menjalin kerja sama atau MoU dengan Pemko Payakumbuh dalam rangka mengembangkan digitalisasi ekonomi daerah dan peluncuran e-retribusi tempat rekreasi dan olahraga, pasar, dan KIR.

Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari, Muhamad Irsyad dalam kesempatan itu mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut merupakan langkah Bank Nagari untuk mewujudkan transaksi berbasiskan digitalisasi sehingga hal ini tentunya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya Kota Payakumbuh.

Ia mengungkapkan, bentuk kerja sama yang dilakukan dengan Pemko Payakumbuh adalah kerja sama dalam mengembangkan digitalisasi ekonomi daerah dan peluncuran e-retribusi tempat rekreasi dan olahraga, pasar, dan kir.

“Dan nantinya akan langsung dilanjutkan dengan launching pembayaran e-retribusi pasar serta pembayaran tiket masuk kolam renang Ngalau Indah,” kata Irsyad.

Dengan kerja sama yang terus dilakukan membuktikan Bank Nagari yang merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Barat selalu siap memberikan dukungan terhadap pemda dalam memaksimalkan PAD.

Irsyad menjelaskan, sistem e-retribusi yang saat ini dirancang sudah mengakomodir transaksi non-tunai berbasis QRIS dimana Bank Nagari sudah mendapatkan izin Bank Indonesia (BI) dalam hal layanan QRIS dan ketiga BPD seluruh Indonesia.

“Saat ini posisi QRIS Bank Nagari per Juli 2021 yakni 11.679 merchant, 114.622 transaksi, dan Rp 21,3 miliar jumlah nominal transaksi,” ungkapnya.

Selain itu, Bank Nagari juga sudah mengimplementasikan layanan brancless banking Laku Pandai yang diberi nama Lapau Nagari. Dengan keberadaan agen Lapau Nagari dapat menjangkau masyarakat yang memiliki keterbatasan akses dengan perbankan dan lebih meningkatkan pelayanan Bank Nagari kepada masyarakat.

Baca Juga:  Sejumlah Traffic Light Tak Berfungsi, Ini Kata Dishub Kota Padang

Sejak diimplementtasikan bulan Agustus 2020 yang lalu sudah terdapat 911 agen yang sudah bergabung menjadi Agen Lapau Nagari dan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Lebih lanjut dijelaskan, di sisi pengeluaran, Bank Nagari telah mengimplementasikan aplikasi SP2D Online pada Pemda se-Sumbar.

Sedangkan dari sisi penerimaan, Bank Nagari juga mengimplementasikan layanan Cash Management System (CMS), e-retribusi, host to host PBB, pajak daerah online dan samsat online di kabupaten/kota di Sumbar.

Sementara itu, Bank Nagari juga memiliki program pembiayaan/kredit melawan rentenir melalui skim KUR Super Mikro yang diberi nama Mengatasi Rentenir Daerah Minang (MaRandang).  Bank Nagari telah memiliki aplikasi LISS (Lending Information Support System) untuk proses persetujuan pinjaman, dan permohonan dapat diajukan melalui N Form secara online sehingga proses dapat lebih cepat.

Bank Nagari sampai akhir tahun 2021 masih menyediakan pagu KUR super Mikro untuk pinjaman MaRandang ini kurang lebih Rp 8 miliar. Dengan asumsi plafond maksimal 10 juta per nasabah maka masih dapat disalurkan kepada 800 orang nasabah, sehingga kami siap mendukung program ini.

”Dengan program ini maka kita selaku stakeholder dalam pembangunan ekonomi di Sumbar akan semakin menunjukkan peran masing-masing khusus dalam pengembangan usaha mikro,” tukas Irsyad.

Dalam penandatanganan kerja sama tersebut juga turut dihadiri oleh Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, Kepala BI Perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama A, Kepala OJK Sumbar, Yusri, jajaran Komisaris dan Direksi Bank Nagari. (adt)