
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan angka inflasi, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Perikanan dan Pangan serta Dinas Perdagangan berkolaborasi menggelar pasar murah yang akan dilaksanakan di setiap kecamatan yang ada di Kota Padang.
Pasar murah telah dimulai sejak Selasa (6/9) dan akan digelar di 11 kecamatan yang ada di Kota Padang. Setiap komoditas yang dijual di pasar murah hanya harga modal.
Di pasar murah tersebut dijual berbagai komoditas pangan seperti beras, cabai, telur, susu, tepung, bawang dan berbagai komoditas lainnya. Untuk telur dijual Rp 50 ribu per kg, cabai Rp 83 ribu per kg, sementara di pasar dijual dengan harga Rp 90 ribu per kg.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Guswardi kepada Padang Ekspres mengatakan, pasar murah untuk membantu masyarakat terimbas kenaikan BBM. “Pasar murah ini kita gelar untuk menekan angka inflasi di Kota Padang. Untuk komoditas yang kita jual didatangkan dari berbagai daerah,” katanya, Kamis (8/9).
Ia menjelaskan, saat ini stok cabai di Kota Padang sangat rendah sehingga harga cabai masih tinggi. “Komoditas yang paling banyak diburu masyarakat adalah cabai dan telur yang saat ini harganya masih tinggi,” tutur Guswardi.
Ini disebabkan karena Kota Padang merupakan kota dengan tingkat inflasi nomor 5 tertinggi di Indonesia. Dan harga cabai menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Didi Aryadi mengatakan Kota Padang saat ini mengalami inflasi yang sangat tinggi, sehingga untuk membantu masyarakat, diadakan pasar murah.
“Harga pangan di pasaran masih terbilang cukup tinggi. Karena itu, kita gelar pasar murah untuk membantu masyarakat,” tuturnya.
Di pasar murah ini, masyarakat diberikan subsidi sehingga barang yang dijual di bawah harga pasar. “Saat ini pasar murah memasuki hari ketiga di Kecamatan Kuranji, selanjutnya akan digelar di kecamatan lainnya di Kota Padang,” jelasnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan, seperti Bulog yang nantinya akan memberikan harga subsidi bagi masyarakat. Sementara itu, penjual telur di pasar murah, Rina Yanti mengatakan, ia menjual telur Rp 50 ribu pe r karton.
“Kita jual dengan harga kandang saja bukan harga pasar. Sehingga banyak masyarakat yang memborong telur,” katanya. (cr5)