
Dalam tiga hari pelaksanaannya, sebanyak 548 anak di Kelurahan Kubu Dalam Parakkarakah, Kecamatan Padang Timur telah berhasil diimunisasi polio oleh petugas kesehatan Puskesmas Parakkarakah. Puskesmas Parakkarakah sendiri menargetkan sebanyak 2.593 anak untuk diimunisasi polio.
Salah seorang Penanggungjawab Imunisasi Puskesmas Parakkarakah Ns. Meri Yusnita mengatakan, ada dua cara dalam melakukan imunisasi polio terhadap anak, yakni dengan Oral Poliovirus Vaccine (OPV) atau imunisasi tetes dan Inactivated Poliovirus Vaccine (IVP) atau imunisasi suntik.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa aturan dalam imunisasi polio untuk usia anak, yaitu bagi anak usia 0 sampai 4 bulan kurang dilakukan dengan cara imunisasi tetes. Sedangkan anak usia 4 sampai 59 bulan bisa dilakukan dengan imunisasi tetes dan suntik.
Ia merincikan, untuk pencapaian per Kamis (9/3), untuk imunisasi tetes sudah dilakukan kepada 356 anak atau sebesar 13,7 persen. Sedangkan untuk imunisasi suntik telah dilakukan kepada 192 anak atau sebesar 7,9 persen.
“Berdasarkan data, memang terlihat jumlah capaian imunisasi suntik lebih kecil dari imunisasi tetes. Hal itu mungkin disebabkan karena masyarakat masih takuk dengan imunisasi suntik akibat vaksinasi Covid-19 lalu,” jelasnya.
Lebih lanjut Meri menyampaikan, ada beberapa cara dari Puskesmas Parakkarakah untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat agar mau melakukan imunisasi polio untuk anaknya, yakni dengan cara promosi melalui media sosial, kemudian bekerja sama dengan instansi terkait.
“Kami berharap dengan gencarnya sosialisasi dan edukasi bisa menggenjot capaian vaksinasi atau imunisasi polio di Kota Padang,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Marintan Yohana, 32, menyampaikan sebaiknya memang melakukan imunisasi polio. Sebab, ada efek lumpuh yang menakutkan juga nantinya bagi anak jika tidak disuntik imunisasi polio.
“Menurut saya, kita memang harus mematuhi program pemerintah ini. Imunisasi polio bagus untuk anak agar nantinya tidak mengalami efek yang menakutkan seperti kelumpuhan pada anak,” tutur Yohana. (cr10)