Unand Sasar Sekolah Ramah Anak SMPN 5 Padang 

33

Sektor pandidikan menjadi salah satu sektor terdampak pandemi Covid-19 lebih setahun terakhir. Proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan tatap muka,  memaksa siswa dan guru untuk mengubahnya ke sistem daring (online).

Merujuk data tahun 2016, sekitar 30 juta pengguna internet di Indonesia berasal dari anak-anak remaja. Tentunya mereka cukup awam dengan penggunaan internet sebagai media informasi digital. Namun, hal tersebut tentu memiliki dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya yaitu, tersebarnya konten hoax dan juga cyber bullying.

Hal itu kemudian menggerakkan tim dosen Jurusan Administrasi Publik untuk menggelar pengabdian masyarakat bertajuk “Peningkatan Literasi Digital Berbasis Layak Anak di SMPN 5 Padang”, baru-baru ini. Sekolah tersebut dipilih karena salah satu Sekolah Ramah Anak yang diharapkan nantinya bisa menjadi pilot project dalam kegiatan serupa nanti.

Kegiatan ini dihadiri berbagai unsur seperti majelis guru, siswa-siswi, wali murid, serta dosen-dosen Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Unand.

Penanggung jawab kegiatan, Nila Wahyuni SAP. MAP sekaligus membuka acara menyebutkan, pihaknya menghadirkan narasumber terdiri dari Elfitri Kurnia Erza SIIP MIKom, dosen Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi Jakarta secara daring. Lebih lanjut Nila mengatakan bahwa, pengabdian masyarakat ini bentuk tanggung jawab publik universitas terhadap masyarakat dan merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Baca Juga:  BKP SDM Padang Seleksi Terbuka 3 Jabatan Tinggi Pratama

Kepala SMPN 5 Padang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Elfira SPd, menyambut baik dan mengucapkan terima kasih pada dosen Unand yang telah menggelar kegiatan ini. Elfira mengatakan, pihaknya menggunakan aplikasi http://www.geschool.net untuk proses belajar mengajar. Sehingga, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi penyelenggaraan PBM di sekolah nantinya.

“Literasi digital sangat diperlukan guna mengantisipasi dan memfilter keseharian anak-anak kita sewaktu menggunakan gadget, dan kami sangat beruntung sekali mendapatkan pencerahan terkait hal ini dan berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini,” jelas Elfira.

Dalam kegiatan ini, narasumber banyak memberikan pengetahuan mengenai pentingnya literasi digital layak anak, komunikasi dan kolaborasi, penciptaan konten digital, keamanan, serta solusi dari permasalahan yang terjadi di SMPN 5 Padang. (rel)