Warga PSG-Keltan Sesalkan Penghentian Pengerukan Irigasi

5
MINTA DILANJUTKAN: Sampah banjiri sawah petani akibat banjir disertai sampah dari saluran irigasi Gunung Nago, beberapa waktu lalu.(IST)

Warga Kompleks Permata Surau Gadang (PSG) Nanggalo Padang dan Kelompok Tani (Keltan) menyesalkan dihentikannya pengerukan saluran irigasi yang berfungsi untuk menambah resapan sehingga dapat mengurangi banjir di kompleks PSG dan sampah ke dalam persawahan.

Adanya penghentian karena pengaduan warga Kompleks Indah Pratama (IP) itu, mengakibatkan warga Kompleks PSG menjadi sangat khawatir terhadap banjir dan sampah kiriman dari irigasi persawahan yang memasuki kompleks PSG. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul FItri 1444 H.

“Kami menyesalkan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) menghentikan pengerukan saluran pembuangan aliran banjir dan sampah kiriman secara mendadak pada Jumat (10/3) lalu. Padahal pengerukan itu merupakan tanggap darurat bencana. Kita tahu bahwa sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan dan petani juga segera membajak sawah mereka. Sehingga wajar saja warga dan keltan mendukung upaya mengatasi banjir dan sampah kiriman yang terus masuk ke kompleks dan sawah yang sesungguhnya terletak di RT 02 tersebut,” ujar Sekretaris RT 07 Kompleks PSG, Fitra Mulia, Minggu (12/3).

Menurut Fitra, warga Kompleks PSG dan Kelompok Tani (Keltan) mendukung adanya pembangunan saluran pembuangan irigasi Gunung Nago di wilayah RT 07 RW 01 Komplek PSG oleh Dinas PSDA Sumbar.

Sejak tahun 2017 saluran irigasi Gunung Nago tersebut melewati drainase komplek yang ukurannya standar dan tidak tertampung debit air irigasi yang membawa sampah dalam jumlah besar. Kondisi itu membuat jalanan dan rumah warga kompleks PSG terendam.

Jalanan komplek jadi hancur dan sampah yang dibawa air irigasi itu membuat komplek menjadi kotor dan berpotensi mendatangkan penyakit.

“Bahkan, sejak dua tahun lalu kami di komplek mengalami banjir dan sampah kiriman berserakan di komplek saat bulan puasa dan lebaran. Makanya kami berterima kasih dengan adanya pembangunan saluran pembuangan oleh Pemprov Sumbar,” ungkap Sekretaris RT 07 Permata Surau Gadang Fitra Mulia, Minggu (12/3).

Baca Juga:  Antisipasi LSD, Hewan Ternak Diawasi

Untuk itu, warga mendukung pemprov merealisasikan pembangunan saluran pembuangan air irigasi Gunung Nago di RT 07 RW 01 Kompleks PSG yang sudah direncanakan agar banjir dan sampai kiriman dapat diatasi sepenuhnya.

“Apalagi kelompok tani dan pemilik lahan yang dilalui pembangunan itu juga telah menghibahkan tanah sawahnya,” ungkap Fitra.

Pembangunan itu, kata Fitra sebagai tindaklanjut pertemuan warga PSG dengan Gubernur, Wagub, Wali Kota Padang dan Bappeda Sumbar beberapa waktu sebelumnya.

“Alhamdulillah, itu sudah direalisasikan dan kami berharap segera direalisasikan karena warga dan keltan menanti-nanti karena sudah sejak lama dilanda banjir dan sampah kiriman,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Kelompok Tani Bujang Juaro Kelurahan Surau Gadang Zainal yang sangat mendukung pekerjaan pembangunan saluran pembuangan aliran irigasi Gunung Nago tersebut karena sudah tak tahan terdampak banjir meluapnya air irigasi ke jalan dan sawah.

“Itu sangat berpengaruh pada hasil panen padi. Bahkan banyak para petani yang gagal panen karena sawah mereka selalu terendam air dan sawah juga diisi oleh sampah yang dibawa dari luapan air Irigasi Gunung Nago,” ungkapnya.

Untuk itu ia sangat mendukung pembangunan saluran irigasi Gunung Nago di Komplek PSG. Bahkan mau menghibahkan sebagian tanah sawah untuk pembangunan saluran irigasi yang dilakukan PSDA.

“Supaya persoalan luapan air dan Sampah yang dibawa oleh air irigasi yang hanya berakhir di RT 07 RW 01 dapat diatasi sepenuhnya dan hasil panen padi kami akan kembali seperti dahulu,” tegasnya.

Terpisah Dinas PSDA Sumbar Fathol Bari menyebut penghentian pengerukan saluran itu karena ada warga kompleks sebelah yang protes. Mereka bertemu gubernur Sabtu (11/3).

“Setelah rapat saya sudah menelepon Pak Tri Kadis PU Kota Padang untuk segera menjadwalkan rapat. Mudah-mudahan minggu ini sudah bisa dijadwalkan oleh Pemko Padang,” katanya. (rel)