Butuh Komitmen Bersama Jaga Keselamatan Penerbangan

9
RAKORWIL: Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI– Padang Capt. Megi H. Helmiadi (tengah) memukul gendang tanda dimulainya Rakorwil 2023 di Hotel Mercure, kemarin.(IST)

Industri penerbangan nasional saat ini sedang tumbuh usai dihantam pandemi Covid-19. Agar sektor penerbangan ini terus menggeliat, maka diharapkan peran aktif semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, investor dan unsur terkait lainnya.

Harapan itu disampaikan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI–Padang Capt. Megi H. Helmiadi saat Rakorwil Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI–Padang Tahun 2023 di Hotel Mercure, Senin (13/3).

Rakorwil ini mengangkat tema “Connected to Each Other”. Dengan saling terhubung satu sama lainnya para stakeholders penerbangan di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI, diharapkan dapat bekerja sama menjaga dan meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta membangun konektivitas angkutan udara di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI.

Ia menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus membangun bandara di berbagai wilayah dengan prioritas di wilayah yang potensial menjadi sumber-sumber pertumbuhan, wilayah yang potensial sebagai pusat-pusat industri pariwisata.

Seperti halnya pembangunan Bandara Mentawai baru di Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta daerah-daerah penghubung yang dapat meningkatkan potensi ekonomi di sekitar kawasan tersebut.

Konektivitas ini dibangun agar semua masyarakat merasakan hasil-hasil pembangunan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.

“Keberadaan bandara menghadirkan harapan baru akan bergeraknya roda perekonomian yang lebih baik. Maka dari itu, daerah perlu memacu daya tarik sehingga keberadaan bandara teroptimalkan,” tuturnya.

Sejumlah sektor seperti pariwisata serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu didorong untuk menangkap peluang dari keberadaan bandara. Kreativitas dan improvisasi dari pemerintah daerah penting untuk keberlanjutan pengoperasian bandara, yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Ia menyampaikan, usai dicabutnya kebijakan PPKM oleh pemerintah, momentum mudik Lebaran tahun ini diperkirakan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Itu berarti akan terjadi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan yang sangat signifikan di seluruh wilayah tanah air.

Menyikapi kondisi itu, perlu kesiapan, koordinasi, dan kolaborasi dengan stakeholder lainnya sejak awal, agar kerja besar ini dapat terlaksana dengan baik serta menjamin keselamatan dan memberikan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan kepada masyarakat dengan baik.

Menghadapi kondisi itu, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI akan meningkatkan pengawasan dan menerapkan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pemenuhan persyaratan penerbangan.

Serta menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap laporan-laporan dari penyelenggara bandar udara, penyelenggara navigasi penerbangan, dan maskapai penerbangan.

“Hasil yang kita harapkan tentunya adalah peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan. Jadi, kolaborasi dan kerja sama pada semua stakeholders penyelenggaran angkutan udara pada liburan Idul Fitri merupakan kunci yang tidak dapat dipisahkan dari suksesnya dalam kerja besar ini,” bebernya.

Baca Juga:  Langgar Aturan, Lapak PKL Ditertibkan

Tak sampai di situ, setelah Idul Fitri, pekerjaan besar lainnya pun sudah menanti yaitu kegiatan angkutan udara haji.

Di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI terdapat 2 bandar udara yang dijadikan embarkasi dan debarkasi haji yaitu BIM-Padang dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II–Palembang, serta 2 bandar udara yang dijadikan embarkasi antara yaitu Bandara Fatmawati Soekarno–Bengkulu dan Bandara Sultan Thaha–Jambi.

“Kami mengimbau kepada seluruh penyedia jasa penerbangan untuk selalu meningkatkan, mengawasi, serta mengevaluasi secara berkelanjutan terhadap persoalan safety dan security, serta menjadikan safety dan security menjadi suatu culture atau budaya yang tidak dapat dilepaskan dalam penyediaan jasa penerbangan,” harapnya.

Semoga dengan dilaksanakannya Rakorwil ini dapat melahirkan gagasan-gagasan baru yang inovatif dan kreatif, memberi solusi dari permasalahan yang ada, serta membangun sinergitas antara regulator dan operator penerbangan.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Junita Manurung menjelaskan Rakorwil ini merupakan agenda tahunan Otoritas Bandar Udara Wilayah VI–Padang. Tahun lalu, Rakorwil tidak dilaksanakan karena masih pandemi Covid-19.

Dan tahun ini, Rakorwil kembali digelar dengan mengangkat tema “Connected to Each Other”. “Dengan kita saling terhubung satu sama lain diharapkan akan memudahkan dalam penyelesaian urusan dan permasalahan yang kita hadapi bersama,” tuturnya.

Rakorwil ini berlangsung selama 2 hari yakni 13-14 Maret 2023, diikuti berbagai kalangan baik instansi pemerintah, penyelenggara bandar udara, penyelenggara navigasi penerbangan, maskapai penerbangan maupun instansi pendukung penerbangan lainnya.

Rakorwil ini menampilkan sejumlah pembicara yakni Direktorat Angkutan Udara: Rossi Danny Sakti (Inspektur Angkutan Udara Ahli Muda) (Sub Koordinator Sistem Informasi Angkutan Udara), Direktorat Keamanan Penerbangan: Bardianto (Kepala Sub Direktorat Standarisasi dan Kerja Sama), Direktorat Bandar Udara (Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara): Tony Fredrik (Inspektur Bandar Udara Ahli Muda).

Lalu Direktorat Bandar Udara: Bagoes Poetra Rahmanto (Inspektur Bandar Udara Ahli Muda) dari Direktorat Bandar Udara), Asben Hendri (Kepala DLH Sumbar), Direktorat Navigasi Penerbangan: Fajar Sunarjanto (Inspektur Navigasi Penerbangan Ahli Muda).

Kemudian LPPM Unand: Purnawan (Ketua Program Studi S2 Perumahan dan Permukiman Unand), DKPPU: Herry Agustina Arief (Inspektur Kelaikudaraan Ahli Madya) (Koordinator Sub Tim Standarisasi SSP). (eri)