Sosialisasi Bangga Kencana Lewat Kesenian Tradisional

BERI ARAHAN: Plt Kepala DP3AP2KB Kota Padang Alfiadi membuka Sosialisasi Bangga Kencana bagi Pegiat Seni Tradisional di HW Hotel, Selasa (13/9).(IST)

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyosialisasikan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) ke masyarakat. Salah satunya pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) melalui kesenian tradisional.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Alfiadi saat membuka Sosialisasi Bangga Kencana Bagi Penggiat Seni Tradisional di HW Hotel, Selasa (13/9).

Menurut Alfiadi, dengan kesenian tradisional, pesan yang disampaikan menggunakan bahasa dan gerak yang sederhana, menarik dan mudah dimengerti.

“Minangkabau kaya dengan kesenian tradisional, diharapkan bapak/ibu pegiat seni nantinya bisa menjadi perpanjangan tangan kami dalam menyosialisasikan pesan-pesan Bangga Kencana di tengah-tengah masyarakat,” kata Alfiadi.

Ia menjelaskan, Program Bangga Kencana merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dari masa pranikah hingga masa lansia.

Program Bangga Kencana juga mencakup pembinaan terhadap generasi muda sebelum memasuki masa pernikahan yang disebut dengan generasi berencana (genre) dan pembinaan PIK R/M di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Jadi, program ini bertujuan untuk mencegah triad (tiga masalah pokok) kesehatan reproduksi remaja (KRR). Yakni tidak menikah pada usia anak, tidak melakukan seks sebelum nikah dan anti Napza.

“Jika program Bangga Kencana ini dapat berjalan dengan baik di setiap keluarga dengan menjalankan 8 fungsi keluarga yakni fungsi agama, sosial budaya, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kasih sayang tentu kesejahteraan masyarakat akan terwujud dan tidak ada persoalan stunting,” ungkap Alfiadi.

Baca Juga:  Pesantren di Padang Darurat Pangan, Andre Rosiade Langsung Salurkan Paket Sembako

Namun untuk melaksanakannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karenanya butuh sosialisasi terus menerus ke seluruh masyarakat dan dengan pendekatan variatif.

Sementara terkait masalah stunting, DP3AP2KB telah membentuk tim pendamping keluarga yang melakukan pendampingan terhadap keluarga yang berisiko stunting dengan sasaran, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita.

Dimana pencegahan stunting ini dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan sejak dari kandungan hingga usia 2 tahun. “Kita berharap bapak/ibu yang mengikuti sosialisasi ini bisa nantinya menyampaikan pesan-pesan Bangga Kencana melalui seni yang bapak/ibu perankan,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Dalduk Penyuluhan dan Penggerakan DP3AP2KB Eva Mustika Rosa menambahkan kegiatan ini diikuti oleh para pegiat kesenian tradisional se-Kota Padang.

Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang program Bangga Kencana dan stunting dengan berbagai aspeknya, serta terwujudnya peningkatan pencapaian peserta KB baru dan KB aktif sesuai target yang telah ditetapkan dan terwujudnya penurunan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen tahun 2024. (eri)