113 Kebakaran Dipicu Korsleting Listrik

Ilustrasi.(IST)

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang telah menangani 197 kasus kebakaran sepanjang Januari hingga 14 Desember 2022.

Pada umumnya kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik yakni sebanyak 113 kasus, kompor gas atau kompor minyak 18 kasus, membakar lahan atau sampah 41 kasus, karburator dan lain-lain 3 kasus, tabrakan kendaran 1 kasus, pengelasan 2 kasus dan cuaca 1 kasus.

Sementara objek yang terbakar yakni rumah sebanyak 71 kasus, kebakaran toko 23 kasus, kebakaran gedung 5 kasus, kebakaran gudang 10 kasus, kebakaran sepeda motor atau mobil 5 kasus, kebakaran lahan 35 kasus, kebakaran kabel, travo atau tiang listrik sebanyak 8 kasus.

“Kerugian materil mencapai puluhan miliar rupiah, sementara untuk korban nyawa sebanyak 4 orang meninggal dunia dan 5 orang luka-luka,” kata Kepala Bidang Operasional dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang Sutan Hendra kepada Padang Ekspres di ruangannya, Rabu (14/12).

Menurutnya, sebagian besar kebakaran karena listrik, bisa kelalaian atau karena perangkat listrik itu sendiri. “Kalau kelalaian biasanya terjadi karena colokan yang tidak dicabut dari stop kontak pada saat meninggalkan rumah,” tuturnya.

Penyebab lainnya adalah kompor gas yang sewaktu masyarakat meninggalkan rumah, namun lupa mematikan kompor gas. Tahun ini, sebutnya, banyak terjadi kebakaran lahan karena cuaca dan pembakaran sampah yang tidak diawasi, lalu pembukaan lahan sehingga menyebabkan api yang cepat menyebar ke area lain.

Baca Juga:  Taman Digital RTH Imam Bonjol Bakal Dibangun

“Kita imbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan memastikan semua peralatan elektronik dan listrik harus dipastikan dalam kondisi mati,” katanya.

Ia juga meminta masyarakat untuk mengecek secara berkala sekring listrik atau kabel listrik yang dapat menjadi pemicu percikan api. Apabila sudah tidak layak harus diganti dengan yang baru.

Kemudian, tabung gas harus diperiksa regulator atau selang sehingga tak ada yang bocor. Namun, apabila terjadi kebakaran, Damkar Kota Padang mengimbau untuk melakukan langkah penyelamatan awal pada saat percikan api masih kecil dengan menggunakan handuk basah.

“Upayanya bisa pencegahan dini dengan menggunakan karung atau handuk yang sudah dibasahi dan ditutup ke sumber api. Namun, terlebih dahulu mematikan regulator. Apabila disiram dikhawatirkan api akan makin membesar,” tuturnya.

Namun alangkah baiknya di setiap rumah dilengkapi dengan pemadam api ringan sehingga dapat mencegah api membesar apabila terjadi kebakaran. (cr5)