
Harga beras di pasar tradisional di Kota Padang mengalami peningkatan harga tiga hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Akibatnya, sejumlah pedagang mengaku terjadi penurunan omzet pada Ramadhan tahun ini.
Pantauan Padang Ekspres di Pasar Raya Padang kemarin, beras yang mengalami kenaikan harga adalah beras lokal, khususnya beras solok dan Anak Daro. Animo masyarakat masih tetap tinggi untuk membeli beras lokal.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Raya Padang, Muhammad Aldo mengungkapkan harga beras sekarang mengalami kenaikan khusus pada beras lokal yaitu beras solok dan beras Anak daro.
“Kalau untuk beras Anak Daro harganya satu gantang Rp 25 ribu, sekarang harganya Rp 27 ribu, sedangkan beras solok bisa terjual sampai Rp 28 ribu sampai Rp 29 ribu. Sebelumnya harga beras Rp 26 ribu,” ungkapnya.
Ia mengaku omzet penjualan selama bulan Ramadhan sangat merosot apalagi menjelang masuknya Lebaran. Ini disebabkan tingginya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran.
“Sekarang omzet jauh berkurang sejak bulan Ramadhan ini. Apalagi masuknya bulan Ramadhan penjualan sangat berkurang karena sekarang kebutuhan masyarakat juga banyak, karena orang beli baju kan, kalau beras mungkin sebelum itu sudah dibeli kan,” ungkapnya.
Ia berharap ke depannya harga beras ini bisa turun agar pedagang beras tidak kesulitan dalam penjualan dan masyarakat lebih senang dalam berbelanja.
“Kalau bisa harga beras ini turun lah, agar kita nggak kesulitan juga berdagang, dan masyarakat juga lebih senang berbelanja, ini kadang masyarakat membeli setelah ditanya harga pergi dia belanja tempat lain, padahal untuk harga sama saja,” harapnya.
Selain itu, Divo pedagang beras di Pasar Raya Padang mengaku omzet penjualan selama bulan Ramadhan jauh berkurang.
“Selama bulan Ramadhan penjualan semakin turun, biasanya bisa terjual Rp.7.000.000 tapi sekarang jauh menurun Rp2.500.000, apalagi sekarang ditambah harga beras yang naik,” ujarnya. (cr12)