Terbentur Aturan PPKM Level 4, Sekolah Tatap Muka Ditangguhkan

22
Ilustrasi sekolah tatap muka.(NET)

Rencana Pemko Padang menyelenggarakan sekolah tatap muka di masa penerapan PPKM Level 4 tampaknya terbentur aturan. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Padang, Syafrizal Syair menjelaskan, salah satu aturan yang berlaku pada daerah yang menerapkan PPKM Level 4 adalah sistem pembelajaran sekolah dilaksanakan melalui daring.

“Rencananya memang kita akan melaksanakan sekolah tatap muka pada hari ini (kemarin, red). Namun kita terbentur pada aturan yang tidak memperbolehkan daerah dengan PPKM Level 4 melaksanakan sekolah tatap muka. Seperti yang kita ketahui kota kita termasuk daerah yang kembali melaksanakan PPKM Level 4,” ujarnya.

Menurutnya, keputusan menunda sekolah tatap muka sudah dikoordinasikan dengan Tim Satgas Covid-19. “Keputusannya adalah kita menunggu angka vaksinasi ini naik terlebih dahulu dan juga kita tetap melaksanakan sekolah daring sementara mengingat anak kita juga sedang memasuki ujian tengah semester saat ini. Harapannya setelah PPKM ini berakhir kita dapat segera sekolah tatap muka,” harapnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Padang Ekspres, beberapa sekolah yang dikunjungi terlihat sepi. Pembelajaran tatap muka yang sebelumnya direncanakan Rabu (22/9) tidak jadi terlaksana.

Kepala SDN 03 Alai, Zulhendri mengungkapkan, sampai kemarin tidak ada surat resmi dari Dinas Pendidikan Kota Padang untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Ia mengaku siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka jika diperbolehkan.

“Kami, insya Allah dari semua guru hanya satu yang belum divaksin, itupun karena ada halangan yang membuatnya tidak memungkinkan untuk divaksin. Protokol kesehatan siap kita terapkan secara ketat. Kita telah menyiapkan mulai dari tempat cuci tangan dengan air mengalir, hand sanitizer, masker dan alat pengukur suhu tubuh,” tuturnya.

Baca Juga:  Padang Ekspres-Telkomsel Perkuat Sinergitas

Untuk teknis pembelajaran pun telah disiapkan. Setiap kelas diisi 50% dari kapasitas yang tersedia. “Jadi kapan pun surat resmi dari Dinas Pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, sekolah kami siap saat itu juga,” ujarnya penuh semangat.

Kepala SMPN 25 Padang, Setria mengaku kecewa dengan penangguhan pembelajaran tatap muka ini. Hal ini tidak terlepas dari persiapan yang telah dilakukan dan tingginya harapan dari orangtua peserta didik agar digulirkannya pembelajaran tatap muka.

“Rasa kecewa itu pasti ada, terlebih kami telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan dalam merancang sistem pendidikan untuk tatap muka. Namun penundaan ini tentu bersifat sementara dan demi kebaikan bersama. Hanya saja tuntutan orang tua agar anaknya dapat belajar tatap muka sudah sangat tinggi. Besar harapan kami agar ini tidak berlarut-larut. Saat ini kami dari pihak sekolah telah melakukan yang terbaik dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan. Kami sudah siap,” ujarnya.

Sebelumnya, wako menyampaikan akan memulai membuka sekolah. Rencana pembukaan sekolah itu dilaksanakan Rabu (22/9). Menurut wako, dalam tatap muka itu, PBM dibagi dalam 2 shift, dimana 3 hari di sekolah dan 3 hari ke kantor. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Pada kesempatan itu, wako juga mengingatkan anak didik yang mengikuti sekolah tatap muka maka harus mengikuti vaksinasi. Dan bagi yang belum vaksinasi maka belajarnya di rumah.

“Jadi, kalau belum divaksin, kita minta jangan ke sekolah dulu. Ini guna memberi perlindungan bagi anak-anak kita supaya tidak terpapar Covid-19,” ujar Hendri Septa. (cr3/eri)