Dewan Pengarah Siberkreasi dan Praktisi Digital Ndoro Kakung mengungkapkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia telah lebih dari 200 juta. Rata-rata setiap orang memiliki sepuluh akun di media sosial berbeda.
“Mereka pengguna media sosial telah menghabiskan waktunya 8,5 jam untuk berselancar di dunia maya setiap hari,” ujar Ndoro dalam Talkshow bertema “Ngobrolin Literasi Digital” pada kegiatan Literasi Digital Netizen Fair 2021, di UPI Sport & Exhibition Hall, Padang, Selasa (23/11/2021).
Ndoro Kakung berpesan kepada seluruh anak muda di Padang untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Menggunakan media sosial untuk hal yang positif. Karena media sosial meninggalkan jejak digital yang abadi sepanjang masa.
“Jangan sampai kita tidak diterima bekerja hanya karena jejak digital kita dipantau oleh calon pimpinan tempat kita melamar pekerjaan,” tuturnya.
Talkshow ini dipandu Cecevie yang tampil sebagai moderator. Talkshow selama satu jam lebih itu terasa cukup menghangatkan suasana siang itu. Para kawula muda nampak senang begitu mendengarkan langsung paparan dari masing-masing pemateri.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kota Padang Rudy Rinaldy yang tampil sebagai pemateri mengatakan, saat ini cukup banyak kabar bohong yang berseliweran di dunia maya. Akan tetapi sulit melacak penyebar berita bohong tersebut.
“Kita (Dinas Kominfo Padang) hanya mengedukasi warga netizen agar tidak termakan berita hoaks,” ucapnya di depan ratusan undangan yang hadir di UPI Sport & Exhibition Hall itu.
Menurutnya, pengguna internet di Padang relatif menggunakan media sosial sebagai wadah berinteraksi dan menyebarkan informasi.
Dari sekian banyak pengguna, media sosial tidak saja digunakan untuk hal positif. Akan tetapi juga ada yang menggunakannya untuk hal yang negatif.
“Terutama penyebaran informasi yang belum diketahui kebenarannya, belum diketahui benar atau tidak sudah disebarkan, harusnya diketahui dulu kebenarannya baru kemudian dishare,” sebut Rudy Rinaldy.
Kegiatan Literasi Digital Netizen Fair 2021, di UPI Sport & Exhibition Hall dibuka Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah diwakili Kepala Bidang IKP Diskominfotik Indra Sukma.
Dia menyebut bahwa kegiatan ini cukup bernilai positif. Mampu mempercepat terwujudnya transformasi digital.
“Kita berharap lewat kegiatan ini masyarakat lebih peka terhadap teknologi digital yang dapat mempermudah serta mengefektifkan kinerja kita dari berbagai bidang,” ungkapnya.
Indra Sukma menekankan, beberapa tahun belakangan Indonesia berada dalam situasi yang mengkhawatirkan. Hal itu dipicu banyaknya konten negatif, seperti hoaks, cyberbullying, ujaran kebencian, pornografi, pembajakan, dan sebagainya.
“Maka dari itu perlu adanya tindakan preventif agar masyarakat kita tidak mudah terpapar dampak negatif dari teknologi dan media, salah satunya melalui kegiatan ini (Literasi Digital Netizen Fair 2021),”sebutnya.
Literasi Digital Netizen Fair 2021 digelar selama dua hari, 23-24 November 2021. Selain talkshow, juga digelar training of trainer, dan lainnya. Kegiatan yang digagas Kementerian Kominfo RI ini diperkirakan dapat menyedot perhatian ribuan anak muda di Kota Padang dan daerah lainnya.
Tahun ini Kementerian Kominfo bersama GNLD Siberkreasi menginisiasi Program Literasi Digital Nasional yang menyasar 12,5 juta juta masyarakat di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi Indonesia.
Program ini diimplementasikan melalui berbagai kelas, lokakarya dan seminar, baik secara luring maupun daring yang mengacu pada empat pilar literasi digital, yaitu: Kecakapan Digital, Keamanan Digital; Etika Digital; serta Budaya Digital.
Adapun tujuan program literasi digital adalah untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan dan meningkatkan keterampilan di dunia digital.
Sebagai rangkaian dari berbagai kegiatan literasi digital yang telah dilaksanakan tersebut, maka di penghujung tahun 2021 ini, Kementerian Kominfo bersama seluruh mitra/jejaring akan menggelar puncak acara Literasi Digital bertema “Netizen Fair 2021”.
Kegiatan tersebut dilakukan serentak dan hybrid di berbagai kota/ kabupaten selama dua hari pada 23-24 November 2021.
“Terdapat empat kelas yang membahas berbagai fondasi yang dapat memfasilitasi transformasi digital, mulai dari infrastruktur, aplikasi, regulasi, tata kelola, hingga pengembangan teknologi penunjang. Namun semua ini kuncinya ada pada SDM digital,” tutur Semuel A. Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo.
Lebih dari itu, guna memperkuat kapasitas talenta digital sekaligus mewujudkan masyarakat Indonesia yang makin cakap digital, katanya, program ini diadakan dengan berbagai kegiatan rutin.(idr)