BBGRM di Tabing Bandagadang, Prioritasi Bangun Pondasi Lereng Tebing

22
BERSEMANGAT: Warga Kelurahan Tabing Bandagadang bergotong royong mengerjakan program manunggal BBGRM tahun 2021.(IST)

Program Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2021 di Kelurahan Tabing Bandagadang, Kecamatan Nanggalo rupanya menjadi harapan tersendiri bagi warga. Pasalnya dari dulu mereka menanti-nantikan pembangunan pondasi lereng tebing yang berfungsi mencegah terjadinya longsor, namun sekarang bisa terwujudkan. Seperti apa?

INTENSITAS curah hujan tinggi dalam waktu lama dan deras mengguyur, warga RT 01 dan RT 02/RW 02 Kelurahan Tabing Bandagadang selalu dihantui rasa was-was tanah dan bebatuan dari atas bukit sewaktu-waktu bisa menghantam rumah mereka.

Melalui program manunggal BBGRM tahun 2021 ini, warga tidak akan khawatir lagi dengan datangnya musim penghujan. Sebab, penanganannya sudah selesai dilakukan dalam bentuk pembangunan pondasi lereng tebing.

“Program pembangunan fisik manunggal BBGRM pada tahun 2021 ini kita membuat pondasi lereng tebing di Kampung Lereng,” kata Lurah Tabing Bandagadang, Rio Ebu Pratama yang akrab di panggil Rio itu kepada Padang Ekspres, Minggu (25/7).

Ia menjelaskan di Kelurahan Tabing Bandagadang ini terdapat 3 RW dan 20 RT. Dengan setiap tahunnya itu memang digilir pembangunannya di 3 RW tersebut.

“Pembangunannya secara bergiliran setiap tahun, pada tahun sebelumnya program manunggal BBGRM ini kita laksanakan di RW 01 dan tahun sekarang ini dilakukan di RW 02,” sebutnya.

Untuk program manunggal BBGRM tahun 2021 ini ada momen yang paling mendesak yang sudah diusulkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

“Dengan usulan dari pihak RT, RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) maka terlaksana lah pembangunan pondasi lereng tebing tersebut,” bebernya.

Rio menyampaikan warga sudah mendesak dan sangat membutuhkan pembangunan pondasi lereng tebing, jika hujan dengan intensitas tinggi warga khawatir rumah mereka akan bisa dihantam oleh tanah dan bebatuan dari atas bukit.

“Lokasinya berada di RT 01 dan 02/RW 02. Jika tidak didahulukan pengerjaannya di beberapa titik itu maka warga sekitar akan terdampak tanah longsor, lama kelamaan akan bisa terjadinya jatuh korban,” ungkap Rio.

Ia menyatakan pembangunan pondasi lereng tebing ini bertujuan sebagai penanggulangan bencana atau juga sebagai upaya mitigasi bencana. Karena sempat beberapa waktu lalu pernah terjadinya bencana longsor di sana.

“Pembangunan pondasi lereng tebing di Kampung Lereng RT 01 dan RT 02/RW 02 tersebut dilakukan pengerjaannya dengan panjang lebih kurang 80 meter dan tingginya dari 1,2 meter hingga 1,4 meter,” ujarnya.

Ia menyampaikan dalam kegiatan program manunggal BBGRM tahun 2021 ini, Pemko Padang hanya menggelontorkan dana pancingan sebesar Rp 35 juta kepada Kelurahan Tabing Bandagadang.

“Program manunggal BBGRM ini dilakukan secara petunjuk teknis (juknis) yang diberikan Pemko Padang yang dimulai pada tanggal 24 Mei dan berakhir pada tanggal 7 Juni 2021 lalu,” katanya.

Menurutnya, swadaya masyarakat yang dilakukan dalam pembuatan pondasi lereng tebing sangat cukup tinggi, seperti sumbangsih uang, tenaga, konsumsi, sarana dan prasarana serta bantuan lainnya.

Serta juga sinergitas komponen yang ada di Kelurahan Tabing Bandagadang baik dari pemerintah kelurahan, Bhabinkamtibmas, babinsa, LPM, RT dan RW.
Selain program manunggal BBGRM tahun 2021 ini, lanjut Rio juga ada melakukan kegiatan program fasilitas lingkungan (fasling).

“Program fasling ini dilakukan dalam bentuk pengecoran jalan di RT 03/RW 01 dengan panjang 65 meter, lebar 3 meter dan tinggi 0,1 meter dan di RT 08/RW 01 dengan panjang 75 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 0,1 meter,” jelasnya.

Baca Juga:  Balai Teknik Perkeretaapian Padang Tutup 261 Perlintasan Liar Padang - Pariaman

Untuk program fasling, sistemnya juga sama seperti program manunggal BBGRM. Stimulus yang diberikan Pemko Padang sebesar Rp 50 juta kepada Kelurahan Tabing Bandagadang.

“Jadi sistemnya juga sama dengan manunggal BBGRM. Kita akan pancing Rp 25 juta lalu ditambah dengan swadaya masyarakat,” ujarnya.

Program infrastruktur dalam bentuk pengecoran jalan juga dilakukan di RT 05/RW 03 Kelurahan Tabing Bandagadang yang bersumber dari dana kecamatan.

“Pengerjaan pengecoran jalan pertama itu dilakukan dengan panjang 76 meter, lebar 3 meter dan tinggi 0,1 meter. Serta yang kedua dengan panjang 32 meter, lebar 4 meter dan tinggi 0,1 meter,” tuturnya.

Sementara itu program pemberdayaan masyarakat dengan adanya sebuah inovasi yakni pemilihan ketua RT dan RW serentak juga akan disukseskan di Kelurahan Tabing Bandagadang.

Sebagai unsur terdepan, RT dan RW serta juga bersama dengan masyarakat akan dapat mampu berjalan selaras dalam mewujudkan berbagai program pemerintah.

“Walaupun di masa pandemi Covid-19 kami tetap berbuat untuk warga dan itu polanya tidak berkerumun, dengan cara menjemput suara door to door ke rumah-rumah demi menyukseskan pemilihan RT dan RW serentak di Kelurahan Tabing Bandagadang,” akunya.

Di samping itu, potensi wisata sejarah yang kini dilirik oleh Pemko Padang adalah pengembangan destinasi wisata Lubang Jepang juga akan menjadi perhatian di Kelurahan Tabing Bandagadang.

“Potensi wisata sejarah yang tidak pernah tersentuh, karena kita ada Lubang Jepang. Setidaknya akan bisa dioptimalkan sebagai objek wisata sejarah dan budaya di Kota Padang,” bebernya.

Tak hanya itu, program terkait pencegahan dan pengendalian Covid-19 juga akan menjadi program prioritas di Kelurahan Tabing Bandagadang dalam memutus mata rantai penyebarannya.

“Kita berikan imbauan dan sosialisasi kepada warga agar selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Mengingat angka kasus positif Covid-19 semakin meningkat,” ungkap Rio.

Serta tak lupa juga memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga di Kelurahan Tabing Bandagadang yang terdampak positif Covid-19.

“Warga yang terdampak Covid-19 di Kelurahan Tabing Bandagadang yang isolasi mandiri di rumah juga akan di berikan bantuan sembako secukupnya demi keperluan mereka sehari-hari,” tandasnya.

Selanjutnya program pemberdayaan dan pembinaan kepada UMKM juga akan dilakukan di Kelurahan Tabing Bandagadang.

“Di Kelurahan Tabing Bandagadang ini banyak UMKM yang tersebar seperti bergerak di bidang budidaya ulat hongkong, kuliner, kue kering, kue basah, kerupuk dan lain-lain,” paparnya.

Rio menyebutkan membuat atau mengolah bahan bekas menjadi tas untuk dijadikan barang yang layak digunakan juga dilakukan, karena ini membuktikan bahwasanya Kelurahan Tabing Bandagadang menghadirkan kreatifitas hasilkan produk bernilai jual.

“Kami juga memberikan pendampingan teknis kepada UMKM melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang. Ini dilakukan sebagai wujud menggenjot perekonomian masyarakat sekitar,” tegasnya.

Ia berharap dengan berbagai aspek program yang telah dilakukan oleh Kelurahan Tabing Bandagadang saat ini untuk kedepannya akan ditingkatkan lagi agar mencapai hasil yang maksimal.

“Pembangunan yang telah dikerjakan ini semoga bermanfaat bagi warga kami, semestinya juga bisa menjaga dan merawat. Makanya tingkat kepedulian warga harus ditingkatkan, minimal dipertahankan untuk dimasa yang akan datang,” pungkasnya. (***)