Dinas Pertanian (Distan) Kota Padang berencana akan kembali menggelar kegiatan vaksin rabies massal untuk hewan peliharaan masyarakat di Kota Padang. Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2023 ini.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Distan Kota Padang Syahrial Kamat kepada Padang Ekspres kemarin. Syahrial mengatakan, suntik vaksin rabies merupakan program tahunan yang rutin dilakukan Distan Kota Padang dalam rangka mengantisipasi adanya kasus hewan positif rabies.
“Jadi vaksin rabies yang kami dapatkan itu merupakan bantuan dari Pemprov Sumbar berdasarkan jumlah yang kami ajukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, biasanya kegiatan vaksin rabies massal digelar di halaman GOR H Agus Salim Padang. Biasanya digelar pada pertengahan atau akhir tahun. Seperti tahun 2022 kemarin dilakukan suntik vaksin rabies secara gratis bertepatan pada peringatan Hari Rabies Internasional.
Dia menyebutkan, adapun jumlah vaksin rabies gratis yang disalurkan selama tahun 2022 kemarin, yaitu sebanyak 2.420 dosis vaksin. Sementara, untuk tahun 2023 ini pihaknya kembali mengajukan sebanyak 1.000 dosis vaksin rabies. Ia juga menyampaikan, sepanjang 2022 tercatat kasus gigitan hewan sebanyak 47 ekor, di antaranya yaitu kucing dan anjing.
Syahrial juga menyampaikan pihaknya harus mengajukan ke provinsi untuk vaksin rabies, karena tidak tersedianya anggaran untuk hal tersebut. “Alhamdulillah sepanjang tahun 2022 kemarin tidak ada ditemukan kasus positif rabies, baik dari masyarakat yang melaporkan, maupun pada saat penyuntikan vaksin rabies,” terangnya.
Dijelaskan, hewan yang memiliki gejala rabies bisa dilihat dari kondisi fisik dan perilaku hewan peliharaan. Dimana biasanya paling dominan hewan yang terserang virus rabies adalah anjing. Sebab, mobilitas yang tinggi, sehingga anjing lebih rentan terpapar dan menularkan rabies, termasuk kepada manusia.
“Dan ini gejalanya bisa kita libat dari air liur anjing yang berlebihan, kemudian tingkah lakunya jadi hiperaktif dan ganas, lalu hewan jadi kurus, karena nafsu makannya juga jadi berkurang,” tuturnya.
Ia mengatakan, masyarakat bisa langsung melaporkan ke pihaknya jika ditemukan ada hewan dengan gejala yang disampaikan. Hal ini dilakukan guna agar tidak adanya kasus positif rabies yang timbul di tengah hewan peliharaan dan masyarakat Kota Padang sendiri. (cr4)