Temui Direktur WIPO, Genius Ingin Tabuik Diterima di Pasar Internasional

123

Wali Kota Pariaman Genius Umar berupaya agar budaya tabuik mendapat pembinaan khusus kekayaan intelektual dari  Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO). Targetnya tabuik memiliki branding yang kuat dan nilai jual di dunia internasional.

“Saya berkesempatan berdialog langsung dengan Wakil Direktur Jenderal WIPO Mr Hasan Kleib di Jenewa Swiss. Saya paparkan tentang tabuik, produk budaya yang memiliki kekhasan dari berbagai sisi. Harapannya tabuik dan kerajinan UMKM di Pariaman mendapatkan pembinaan khusus dari WIPO sehingga menembus pasar internasional. Tujuannya tentu untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” ujar Genius Umar kepada Padang Ekspres, Sabtu (25/2).

Genius yang tengah berada di Jenewa Swiss itu bersama sejumlah wali kota di Indoensia yang tergabung dalam APEKSI. Mereka melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga di bawah PBB termasuk ke WIPO.

World Intellectual Property Organization (WIPO) merupakan lembaga PBB yang bergerak di bidang kekayaan intelektual. WIPO berusaha membantu suatu produk untuk mendapatkan kekayaan intelektual atau intelektual property. Mengurus legal suatu, paten dan hak cipta serta branding suatu produk sehingga diakui dan bisa diterima pasar internasional.

Hebatnya WIPO tidak hanya mengurus usaha besar namun juga UMKM. Sebab 90 persen UMKM merupakan tulang punggung ekonomi negara berkembang. Di Indonesia 99,9 persen UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian.

“Jadi tiga hal yang menjadi sasaran pembinaan WIPO ini, UMKM, pemuda dan perempuan. Karena 99 persen UMKM tulang punggung perekonomian negara berkembang. Sedangkan pemuda, mereka yang banyak terlibat dengan usaha yang berhubungan dengan kekayaan intelektual. Sementara perempuan, merekalah mendominasi pelaku UMKM,” ujarnya.

Baca Juga:  Doa dan Mimpi Orangtua

WIPO tdak hanya melatih strategi branding tetapi juga managemen. Salah satunya yang mendapatkan pelatihan tersebut adalah kelompok UMKM perempuan di Yordania yang membuat produk sabun. Saat ini produk tersebut sudah diterima di pasaran internasional.

WIPO memiliki lembaga pelatihan untuk start up dan pariwisata. Nah, Kota Pariaman sebut Genius memiliki banyak pelaku UMKM yang juga harus mengembangkan diri, menguatkan produk agar terstandarisasi serta memiliki nilai georgrafis tertentu sehingga laku di pasaran.

“Saya sampaikan kepada Mr Hasan KLEIB yang merupakan Wakil Direktur Jenderal WIPO bahwa Pariaman memiliki produk budaya tabuik dengan kekhasan atraksi, seni tari dan pakaian. Jadi saya langsung daftarkan tabuik untuk mendapatkan pembinaan khusus dari WIPO termasuk produk seni kerajinan lainnya yang banyak di Kota Pariaman,” ujarnya.

WIPO nantinya melalui Dubes RI bisa melakukan pembinaan sehingga diterima di pasar internasional dan tentunya dengan tujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat.

Mr Hasan Klein sebut Genius sangat tertarik dengan paparannya dan berjanji akan menindaklanjuti sehingga WIPO bisa melakukan pembinaan terhadap pariwisata budaya dan produk kerajinan Kota Pariaman. (nia)