Perkuat Nilai Jual Budaya Tabuik

19
Wali Kota Pariaman Genius Umar.(IST)

Wali Kota Pariaman Genius Umar tengah berupaya agar budaya Tabuik mendapat pembinaan khusus kekayaan intelektual dari lembaga organisasi hak atas kekayaan intelktual dunia atau Worl Intellectual Property Organization (WIPO).

Targetnya, tabuik memiliki branding yang kuat dan nilai jual di dunia internasional untuk mengangkat perekonomian masyarakat. WIPO merupakan lembaga PBB yang bergerak di bidang kekayaan intelektual.

WIPO berusaha membantu suatu produk untuk mendapatkan kekayaan intelektual atau intelektual property. Mengurus legal suatu, paten dan hak cipta serta branding suatu produk sehingga diakui dan bisa diterima pasar internasional.

Hebatnya WIPO tidak hanya mengurus usaha besar namun juga UMKM. Sebab 90 persen UMKM merupakan tulang punggung ekonomi negara berkembang. Di Indonesia 99,9 persen UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian.

“Saya berkesempatan berdialog langsung dengan Wakil Direktur Jenderal WIPO, Hasan Kleib, di Jenewa Swiss. Saya paparkan tentang tabuik, produk budaya yang memiliki kekhasan dari bebagai sisi,” kata Genius, kemarin.

“Harapannya tabuik dan kerajinan UMKM di Pariaman mendapatkan pembinaan khusus dari WIPO sehingga menembus pasar internasional. Tujuannya tentu untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” sambungnya.

Genius yang tengah berada di Jenewa Swiss itu bersama sejumlah wali kota di Indoensia yang tergabung dalam APEKSI. Mereka melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga dibawah PBB termasuk ke WIPO.

“Jadi tiga hal yang menjadi sasaran pembinaan WIPO ini, UMKM, pemuda dan perempuan karena 99 persen UMKM tulang punggung perekonomian negara berkembang,” ungkapnya.

Baca Juga:  48 Mahasiswa Unand Ikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Kota Pariaman

“Sedangkan pemuda, mereka yang banyak terlibat dengan usaha yang berhubungan dengan kekayaan intelektual. Sementara perempuan, merekalah mendominasi pelaku UMKM,” tambahnya.

Katanya, WIPO memberikan dampak positif terhadap perekonomian dunia. WIPO memberikan pelatihan dan bimbingan kepada terhadap umkm diberbagai belahana dunia.
Tidak hanya dilatih startegi branding tetapi juga managemen.

Salah satunya yang mendapatkan pelatihan tersebut adalah kelompok UMKM perempuan di Yordania yang membuat produk sabun. Saat ini produk tersebut sudah diterima di pasaran internasional.

WIPO memiliki lembaga pelatihan untuk start up dan pariwisata, tidak hanya pengembangan kekayaan intelektual namun juga terus mengembangkan inovasi. Nah, Kota Pariaman memiliki banyak pelaku umkm yang juga harus mengembangkan diri, menguatkan produk agar terstandarisasi serta memiliki nilai georgrafis tertentu sehingga laku di pasaran.

“Saya sampaikan kepada Mr Hasan KLEIB yang merupakan Wakil Direktur Jenderal WIPO bahwa Pariaman memiliki produk budaya tabuik dengan kekhasan atraksi, seni tari dan pakaian. Jadi saya langsung daftarkan tabuik untuk mendapatkan pembinaan khusus dari WIPO termasuk produk seni kerajinan lainnya yang banyak di Kota Pariaman,” ujarnya.

Dengan pembinaan WIPO nantinya melalui Dubes RI di Jenewa bisa melakukan pembinaan sehingga diterima di pasar internasional dan tentunya dengan tujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat.

Hasan Klein sebut Genius, sangat tertarik dengan paparannya dan berjanji akan menindaklanjuti sehingga WIPO bisa melakukan pembinaan terhadap pariwisata budaya dan produk kerajinan Kota Pariaman. (nia)