Zakat yang dikelola Baznas Kota Pariaman sekarang baru bersumber dari zakat profesi PNS Pemko Pariaman saja.
Masih banyak potensi zakat lainnya, seperti zakat dari perantau yang bisa dikumpulkan oleh Baznas Kota Pariaman melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa/kelurahan.
“Setiap desa/kelurahan memiliki perantau yang mapan secara materi. Alangkah lebih bermanfaat jika zakatnya disalurkan kepada masyarakat di kampung halaman. UPZ desa/kelurahan punya peranan penting untuk bisa meyakinkan perantau menyalurkan zakatnya di kampung”, ujar Wali Kota Pariaman Genius Umar saat membuka Bimtek Pengelolaan UPZ desa/kelurahan se-Kota Pariaman, di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Pariaman, Rabu (28/7/2021).
Menurut Genius, peran perantau untuk ikut membangun Kota Pariaman sangat dibutuhkan. Apalagi saat pandemi ini angka masyarakat miskin semakin banyak dan butuh bantuan semua pihak.
Baznas Kota Pariaman memiliki peran kuat memutus rantai kemiskinan. Baznas sudah banyak membantu program-program Pemko Pariaman mengurangi angka kemiskinan, salah satunya adalah Program Sagasaja (Satu Keluarga Satu Sarjana).
Program unggulan Kota Pariaman ini menargetkan 100 orang putra/putri Kota Pariaman untuk kuliah pada perguruan tinggi vokasi yang telah bekerja sama.
“Antara kemisiknan dan pendidikan adalah dua sisi mata uang yang saling berkaitan. Orang itu miskin sebab dia tidak sekolah, dan dia tidak sekolah karena dia miskin. Inilah yang dinamakan dengan lingkaran setan kemiskinan, cara memberantasnya adalah dengan membantu menyekolahkan mereka, salah satunya melalui program Sagasaja ini,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, kata Genius, banyak pahala yang bisa dibuat. Kemudian, banyak orang Pariaman yang berhak menerima, sehingga bisa membantu. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini.
“Jika kita bekerja dan berniat membantu orang miskin, semoga Allah SWT memudahkan jalan kita semua dan pihak yang berzakat serta pengelola zakat dihadiahi surga di akhirat nantinya,” harap Genius.(idr)