Walikota Pariaman Genius Umar memberikan apresiasi kepada Desa Rambai yang sukses mengelola Waterfront City menggunakan Dana Desa (DD), Desa Rambai berhasil menyulap sungai yang ada menjadi lebih menarik dan punya konsep wisata.
“Saya apresiasi Desa Rambai yang membuat program waterfront city di sungai yang ada di wilayahnya, dimana Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan masyarakatnya bahu membahu mewujudkannya,” ujar Genius ketika menikmati waterfront city di Desa Rambai ini, Sabtu (28/8).
Wako Pariaman yang datang bersama keluarga, didampingi Sekko Pariaman Yota Balad, Camat Pariaman Selatan M. Farid Marwan, Camat Pariaman Timur M. Arif Gunawan, Kepala Desa Rambai Arif Fuady.
Genius Umar juga naik perahu karet dari waterfront city Desa Rambai ke Jembatan Kuraitaji, kemudian kembali lagi dengan menggunakan mobil ke lokasi ini.
“Tempatnya sejuk dan nyaman, cocok untuk melepas penat setelah menjalani rutinitas harian yang membuat kita lelah, ditunjang dengan pemandangan yang asri, tempat ini jadi lebih eye catching dengan adanya konsep waterfront city,” ulasnya.
Melihat airnya yang bersih dan jernih, orang nomor satu di Kota Pariaman ini beserta anak dan rombongan, tidak mau ketinggalan untuk mandi dan merasakan langsung aliran air sungai Batang Mangau ini.
Genius Umar menjelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan Waterfront City di Kota Pariaman mempunyai tujuan utama untuk merevitalisasi sungai dan bibir pantai guna memperbaiki kehidupan masyarakat dengan menata bibir pantai dan sungai untuk pengembangan pariwisata.
“Tatanan kota akan dihadapkan ke air, dengan menjadikan sungai dan bibir pantai sebagai halaman depan Kota Pariaman. Pantai-pantai di Kota Pariaman sudah dijadikan sebagai taman wisata, begitu juga dengan sungai, seperti yang dibuat oleh Desa Rambai ini,” terangnya.
“Saat ini kita telah menyusun pembangunan Waterfront City di Kota Pariaman, dimulai dari perencanaan menyeluruh terhadap tiga sungai besar di Kota Pariaman yakni Sungai Batang Piaman, Sungai Batang Mangau dan Sungai Batang Mangguang. Ketiganya ditata bukan hanya sebagai saluran air dan pengendalian banjir namun juga sebagai daya tarik wisata, seperti yang kita buat di kawasan pinggir pantai yang ada di Kota Pariaman,” tutupnya. (*)