Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan, Marsefio Luhukay menyebut beberapa platform media sosial telah melakukan pembaruan yang ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas konten.
“Misalnya di Instagram ada fitur auto generated caption di video, Facebook ada live automatic captioning. Begitu juga yang dilakukan di linkedin, twitter dan sebagainya,” kata Marsefio dalam webinar Kemenkominfo yang digelar di Kabupaten Pasaman Barat, (21/8) lalu.
Ketua Umum KNPI DPD Kabupaten Pasaman Barat, Tri Tegar Marunduri secara singkat menjelaskan media sosial sebagai sarana untuk berinteraksi, komunikasi, mencari dan memberikan informasi, pencarian data secara cepat dan luas.
“Sebagai kaum muda yang melek teknologi, bertanggung jawab menjaga demokrasi melalui akun media sosial masing masing,” katanya.
Narasumber lain pada webinar itu, Direktur Eksekutif Magistra Indonesia, Rido Putra, menjabarkan pengertian multikulturalisme merupakan sebuah konsep dalam membangun sebuah bangsa dengan latar belakang yang berbeda baik agama, ras, etnis, budaya dan sebagainya.
Dalam memahami multikultural di ruang digital menurut Rido adalah menghentikan hoaks yang memicu perpecahan. Webinar diakhiri oleh seorang Konten Kreator dan Creative Design, Veren Valencia.(rel)