Capaian Vaksinasi Pasaman 71,30 Persen, Pasaman PTM Penuh

Benny Utama

Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pasaman tembus 71,30 parsen. Rencanya, Pemkab Pasaman akan memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di seluruh sekolah yang ada.

Selain itu, meskipun sudah mencapai target, pemerintah daerah setempat bersama instansi terkait lainnya masih terus gencar menyukseskan program vaksinasi.

“Alhamdulillah, sampai Selasa (4/1) berdasarkan data yang masuk dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman untuk capaian vaksinasi di daerah ini sudah mencapai 71,30 persen,” ujar Bupati Pasaman, H. Benny Utama di ruang kerjanya, Rabu (5/1) sore.

Ia mengatakan, capaian itu berkat upaya yang dilakukan oleh Pemkab Pasaman melalui Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 (Dinkes, TNI/Polri, Nakes dan seluruh elemen yang terlibat). Sehingga tadinya hanya 18 persen pada 29 Oktober 2021, menjadi 71, 30 persen pada, Selasa, 4 Januari 2022.

“Jadi capaian vaksinasi di Pasaman ini sudah mencapai target sebelum memasuki Januari 2022, ini juga karena adanya reward yang kita sediakan berupa 10.000 paket sembako bagi warga yang melaksanakan vaksinasi. Capaian vaksinasi di Pasaman ini, juga berkat dukungan dari Bapak Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa beserta jajaran, yang senantiasa berulang kali datang ke Pasaman untuk menggenjot percepatan vaksinasi di daerah ini,” tetur Benny Utama. Benny juga mengapresiasi kesadaran masyarakat menyukseskan program tersebut.

Ia merinci, untuk dosis I, total warga Pasaman yang telah divaksinasi mencapai 167. 745 orang (70,30) parsen, dengan rincian : untuk SDM kesehatan sebanyak 1.767 orang (23.48) parsen, lansia 10.889 (46.52) parsen, dan petugas publik 12.583 (78.15) parsen, dari target sasaran.

“Sementara untuk dosis II, total yang sudah divaksinasi mencapai 57.619 orang, dengan rincian; SDM kesehatan 1.665 (116.39) persen, lansia 2.731 (11.66) parsen, dan petugas publik 9.956 (61.83) parsen. Sedangkan, dosis III total warga Pasaman yang telah divaksinasi sebanyak 1.188 orang,” terang bupati.

Pihaknya juga menekankan, program vaksinasi ini tidak akan berhenti walaupun target sudah tercapai, dan masyarakat sudah divaksinasi.

“Kita tetap menjalankan prokes, masyarakat Pasaman kita minta jangan sampai lalai dan lengah, karena virus Covid-19 ini masih ada, apalagi sekarang ada pula varian baru yang sudah masuk ke Indonesia yakni varian Omicron,” jelasnya.

Terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa di sekolah yang ada di Pasaman pada semester II ini memang akan dilaksanakan PTM secara 100 parsen, dengan ketentuan tetap mematuhi prokes, dan mendukung program vaksinasi.

“Karena kondisi daerah sudah berada di level I, tentu kita ingin proses belajar mengajar terhadap anak didik kita dapat berjalan seperti sedia kala. Dan PBM itu tentu harus didukung dengan prokes, dan vaksinasi,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman melalui Sekretarisnya, Gunawan mengatakan, berkenaan dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 parsen di daerah itu. Pihaknya masih menunggu persetujuan dari Pemerintah daerah dan gugus tugas penanganan Covid-19 Pemkab Pasaman.

“Insya Allah besok akan kita rapatkan, terkait masalah PTM di daerah ini dengan Pemerintah daerah dan Tim Satgas. Dan kita tentu berharap, PTM di Pasaman pada semester II ini tentu dapat berjalan 100 parsen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ucapnya.

Baca Juga:  Difasilitasi Andre Rosiade, Jorong Terisolir di Tanahdatar Kini Dialiri Listrik

Saat ini kata Gunawan, terkait masalah PTM semester II di Pasaman ini baru dimulai Rabu (5/1) ini. Sebab, pada Selasa (4/1) kemarin seluruh siswa sekolah di Pasaman baru saja menerima rapor.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur RSUD Lubuksikaping, Dr. Yong Marzuhaili. Kata Yong, terkait virus baru Covid-19, varian Omicron yang sudah ratusan lebih kasusnya masuk ke Indonesia, pihak rumah sakit Lubuksikaping sudah mengantisipasinya dengan menyediakan 10 ruangan isolasi jika ada warga yang dirawat nantinya.

Kata Yong, meskipun virus baru itu belum masuk ke Sumbar, dan Pasaman, namun jauh-jauh hari pihak RSUD Lubuksikaping telah mengantisipasinya dengan menyiapkan 10 ruangan isolasi, oksigen serta obat-obatan lainnya.

“Dari 10 ruangan isolasi itu, dua ruangan sudah dilengkapi dengan tekanan negatif atau ventilator,” tukasnya.

PTM Tanahdatar Belum Dipastikan

Sementara itu, di Kabupaten Tanahdatar, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh masih belum dapat dipastikan. Hal itu sekaitan dengan berbagai kendala, salah satunya pengaruh terhadap capaian vaksinasi terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK).

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanahdatar, In Hendri Abas mengatakan, berdasarkan SKB 4 Menteri, yakni Mendikbudristek, Menkes, Mendagri dan Menag mulai Senin 3 Januari 2022, satuan pendidikan dapat menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas hingga 100 persen sesuai dengan kriteria.

Pengaturan kapasitas peserta didik didasarkan pada jumlah cakupan vaksin dosis dua pada pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di masing-masing satuan pendidikan, dan hal itu turut berpengaruh pada durasi jam pembelajaran. Syarat lainnya yakni cakupan vaksinasi dosis dua bagi  lansia di tingkat kabupaten/kota.

Di Tanahdatar,  capaian vaksinasi bagi lansia masih berada di angka 40 persen. Sedangkan capaikan vaksinasi bagi PTK sudah diatas 90 persen. ”Alhamdulillah PTK kita di Tanahdatar sudah diatas 90 persen. Jadi di sisi persyaratan PTK kita sudah terpenuhi,” kata In Hendri Abas saat ditemui di ruangannya, Rabu (5/1).

Meski demikian lanjutnya, Dinas Pendidikan Tanahdatar mengaku belum bisa memastikan kapan akan dimulainya belajar tatap muka secara penuh.  Namun, berbagai rencana persiapan telah dilakukan, salah satunya  penegasan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

“Nantinya,  dimana angka capaian vaksinasi lansia kita sudah diatas 50 persen maka kita bisa full 100 persen melaksanakan PTM dengan keterbatasan 6 jam sehari,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Tanahdatar menyatakan,  jika capaian vaksinasi lansia saat ini berada di angka 40 persen dari total sasaran. Sedangkan untuk memulai PTM hingga 100 persen, vaksinasi anak juga menjadi persyaratan. Untuk bisa mewujudkan PTM penuh, pihaknya berharap masyarakat mau untuk divaksin Covid 19.

“Jadi kita imbau masyarakat kita, baik anak diatas 12 tahun hingga lansia  datang ke gerai-gerai vaksin untuk dilakukan vaksinasi,” tukas Yesrita.

Saat ini, pembelajaran tatap muka di Tanahdatar masih dilaksanakan secara terbatas, dimana siswa siswi belajar dengan kapasitas 50 persen dengan waktu belajar terbatas pula dan itu berlaku bagi siswa SD hingga SMA. (wni/stg)