
Warga Nunang Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat payuh baya di dalam bekas bioskop Karia, kawasan Pasar Payakumbuh, Sabtu (16/9) pagi. Korban berinisial BI, 45 itu ditemukan dalam keadaan tertelungkup.
Pantauan Padang Ekspres di lokasi, korban ditemukan persisnya di kamar mandi di kawasan bioskop yang sudah lama tidak digunakan. Bekas bioskop tersebut tidak beratap dan dipenuhi tanaman liar. Tetapi kamar mandi tempat ditemukan mayat tersebut tertutup. Sementara itu, kawasan bekas bioskop ditutupi dengan tembok setinggi dua meter.
Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari melalui Wakapolres Payakumbuh Kompol Russirwan saat ditemui Padang Ekspres di lokasi membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
”Dari data yang kami dapatkan, mayat berinisial BI, 45, alias Robet Cabiak yang sehari-hari merupakan seorang buruh angkat di Pasar Payakumbuh,” kata Wakapolres Payakumbuh Kompol Russirwan kepada Padang Ekspres.
Terungkap penemuan mayat ini, berawal dari laporan warga yang mencium adanya bau yang menyengat ketika ia membersihkan pekarangan di belakang toko yang berada persis kawasan bioskop. Sudah tiga hari warga tersebut mencium bau menyengat.
Rasa penasaran, ia pun menelusuri asal bau menyengat itu. Akhirnya pun terlihat sosok mayat dalam keadaan telungkup. Kemudian memberitahukan kepada rekannya atas penemuan mayat tersebut.
“Dari mendapatkan laporan tersebut, Kanit SPKT Ipda Hari Rusnan dan anggota piket serta indentifikasi langsung mendatangi lokasi penemuan mayat tersebut dan langsung melakukan oleh tempat kejadian peristiwa (TKP),” tutur Russirwan.
Saat di lokasi, kata Wakapolres Payakumbuh yang akrab dipanggil Ayah ini mengatakan ditemukan diduga barang milik korban. “Kita temukan identitas korban berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu pengenal lainnya serta topi identik dengan korban,” ungkapnya.
Ia menyebutkan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap pasca-ditemukannya mayat tersebut. “Kita akan melakukan penyelidikan dan kemungkinan akan melakukan otopsi ke Kota Padang,” jelasnya.
Guna otopsi ini, sebut Russirwan, untuk mengetahui penyebab kematian. “Hingga kini kami belum mengetahui penyebab kematian korban. Apakah terjadi penganiayaan atau bagaimana kita belum mengetahuinya. Kami akan menunggu hasil otopsi tentunya,” tukasnya.(rid/fdl)