Manajemen PT BPR Batang Kapas tahun buku 2022 berhasil menjadikan realisasi kredit sebagai lokomotif pertumbuhan usahanya. Buktinya, realisasi kreditnya mampu bertumbuh 14,49 persen, Asset tumbuh 9,89 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 9,29 persen dan Laba bersih Usaha tumbuh 7,51 persen. Seluruh indicator usaha ini bertumbuh secara year on year (y-o-y).
Laporan –Two Efly, Batang Kapas
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan menghasilkan pertumbuhan usaha. Ada yang menumpukan pada pasar dana dan ada pula yang lebih memaksimalkan realisasi kreditnya sambil terus memacu tresurry. Strategi kedua inilah yang ditempuh manajemen PT BPR Batang Kapas. Sepanjang tahun 2022 PT BPR Batang Kapas mampu mencatat pertumbuhan usaha. Baik berupa Aset, realisasi Kredit, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan bunga hingga ke laba bersih usaha.
“Alhamdulilah kita tahun 2022 masih mampu menghasilkan pertumbuhan usaha mendekati Double digit. Total asset tercapai Rp 42,34 Miliar, realisasi Kredit sebesar Rp 31,52 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp 32,71 Miliar. Sementara itu ratio BOPO (Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) berhasil ditekan hingga menjadi 82,86 persen dan laba bersih usaha meningkat dari Rp 759 Juta ditahun 2021 naik menjadi Rp 816 Juta ditahun 2022 atau tumbuh 7,51 secara year on year,” ujar Direktur Utama PT BPR Batang Kapas Rizal Mahdi dan Direkturnya Afriani serta Komisaris Utama Sofyan Sara kepada Padang Ekspres kemarin.
Menurut Rizal, agresif dipasar kredit merupakan pilihan yang diambil manajemen PT BPR Batang Kapas ditahun 2022 untuk memaksimalkan pertumbuhan usaha. Langkah ini sekaligus sebagai upaya untuk memaksimalkan pendapatan bunga yang berujung pada peningkatan laba. Walau terbilang berat, namun berkat kerja keras team work, akhirnya keinginan bersama itu bisa diwujudkan. Buktinya, Asset bertumbuh, realisasi kredit meningkat dan laba bersih usaha berhasil ditingkatkan.
Aset, Dana dan Beban
Secara kinerja usaha, capaian yang mampu dibukukan oleh manajemen PT BPR Batang Kapas tahun 2022 terbilang bagus. Buktinya seluruh indicator usaha berhasil bertumbuh secara year on year. Hingga akhir tahun 2022 tercatat total asset PT BPR Batang Kapas sebanyak Rp 42,43 Miliar. Realisasi asset ini bertumbuh sebesar 9,89 persen dibandingkan realisasi asset tahun 2021 yang lalu.
Betumbuhnya Asset sama sama dikontribusi oleh Tresurry dan realisasi kredit. Hingga akhir tahun 2022 tercatat Total Dana Pihak Ketiga yang mampu dihimpun sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 32,71 Miliar atau tumbuh 9,29 persen dibandingkan Dana Pihak ketiga tahun 2021 yang lalu.
“Untuk Tresurry ini, pertumbuhan usaha memang lebih tertumpu pada produk tabungan. Total dana tabungan yang mampu dihimpun hingga akhir tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 11,55 Miliar atau tumbuh 10,21 persen secara year on year sedangkan dana Deposito sebesar Rp 21,16 Miliar atau tumbuh sebesar 8,79 persen secara year on year. Strategi ini kita lakukan sebegai upaya pengendalian Cost of fund (Biaya dana/beban bunga)”, ujar Afriani.
Bertumbuhnya dana tentulah berbanding lurus dengan beban bunga. Namun, realita yang terjadi pada PT BPR Batang Kapas tidak demikian adanya. Beban bunga (Cost of fund) justru berhasil ditekan dan bahkan berhasil diturunkan. Hingga 31 Desember 2022 tercatat beban bunga kontraktual sebanyak Rp 1,45 Miliar. Sementara tahun 2021 yang lalu beban bunga kontraktual tercatat sebanyak Rp 1,48 Miliar. Secara year on year, beban dana ini menurun sebanyak – 2,03 persen.
Kredit dan Pendapatan
Trend kinerja yang bagus di bidang Tresurry berhasil dimaksimalkan oleh bagian kredit. Hingga akhir tahun 2022 tercatat realisasi kredit yang mampu disalurkan PT BPR Batang Kapas sebesar Rp 31,52 Miliar. Realisasi kredit ini bertumbuh sebesar 14,49 persen secara year on year. Selain bertumbuh double digit, realisasi Kredit ini juga berhasil melampuai target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2022 yang lalu.
Berhasilnya manajemen PT BPR Batang Kapas melakukan ekspansi kredit tentulah berdampak positif pada pendapatan. Pendapatan bunga yang mampu dibukukan sampai akhir tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 5,35 Miliar. Pendapatan bunga ini juga bertumbuh sebesar 4,70 persen dibandingkan pendapatan bunga tahun sebelumnya. Sementara itu pendapatan lainnya tercatat sebanyak Rp 107 juta.
“Akumulasi pendapatan yang mampu kita bukukan sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 5,45 Miliar yang terdiri dari pendapatan Bunga sebanyak Rp 5,35 Miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp 107 Juta. Semoga ditahun 2023 ini pasca merger kita bisa memaksimalkan kredit dan pendapatan bunga kembali,” ujar Afriani.
Laba dan Pascamerger
Sebagai buah akhir dari kerja keras sepanjang tahun tentulah laba bersih usaha menjadi titik point akhir penilaian. Asset yang bertumbuh dan realisasi kredit meningkat tanpa diringi dengan peningkatan laba sama artinya merawat beban dan resiko.
Prinsip ini betul betul dilaksanakan dengan baik oleh manajemen PT BPR Batang Kapas ditahun 2022 lalu. Buktinya, peningkatan Asset, Dana Pihak Ketiga dan realisasi Kredit betul betul mampu dikapitalisasi menghasilkan peningkatan laba.
“Kredit yang bertumbuh, biaya bunga dan operasional yang terkendali serta pendapatan yang bertambah membuat kinerja laba bersih usaha jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Per 31 Desember 2022 tercatat laba bersih usaha yang mampu dibukukan sebesar Rp 816 Juta atau tumbuh sebesar 7,51 persen dibandingkan realisasi laba bersih usaha tahun 2021 yang lalu,” ujar Afriani.
Sementara itu Rizal Mahdi mengungkapkan, PT BPR Batang Kapas merupakan satu satunya BPR yang bermerger ditahun 2022 yang lalu di wilayah operasional Kabupaten Pesisir Selatan. Sebelumnya PT BPR Batang Tarusan yang beroperasional di wilayah Kecamatan Tarusan bergabung ke BPR Batang kapas sebagai upaya memperkuat fundamental usaha.
Merger ini selain memperbesar captive market, total asset dan potensi pasar dana serta kreditnya juga kian terbuka dengan lebar. “Kita berupaya keras untuk memanfaatkan potensi yang terbuka ini dengan semaksimal mungkin. Kita upayakan Asset, realisasi kredit dan dana bertumbuh double digit. Selain itu peningkatan kualitas aktiva terutama kualitas kredit juga menjadi titik focus kinerja sebagai upaya peningkatan kualitas aktiva produktif (KAP)”, ujar Rizal.
Dari data yang dimiliki Harian Pagi Padang Ekspres, akhir tahun 2022 yang lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizin/menyetujui bergabungnya (merger) PT BPR Batang Tarusan ke PT BPR Batang Kapas. Merger ini juga sekaligus mengubah funadamental usaha kedua BPR yang bergabung. Selain total asset yang meningkat, wilayah operasional pasca merger juga kian luas dan potensional. Semoga saja penguatan fundamental usaha ini berhasil diiringi denan melahirkan lompatan kinerja pasca meger. (***)