Kesejahteran Petani Masalah Serius, Jumlah PPL Belum Sebanding

31
TANAM SERENTAK: Para petani saat menanam padi di Kecamatan Lengayang beberapa waktu lalu.(IST)

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengungkapkan bahwa peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) merupakan ujung tombak dalam meningkatkan produktivitas pertanian di daerah itu. Hal itu dikatakannya terkait upaya yang dilakukan daerah itu untuk percepatan peningkatan pendapatan petani padi (TP3) di tahun 2023.

Dia mengatakan bahwa peningkatan kesejahteraan petani merupakan persoalan yang serius dihadapi daerahnya. Semua itu diperlukan kesungguhan dari penyuluh dalam menjalani tugasnya sehingga program yang dilakukan dapat terwujud sesuai yang diharapkan.

Sebab, sambungnya, peran penyuluh memang vital dalam melakukan pembinaan kepada petani guna memastikan penerapan teknologi yang direkomendasikan, menfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani dan ekonomi petani di daerah.

“Jadi, saya minta kepada penyuluh untuk bekerja dengan sungguh–sungguh. Saya tidak butuh penghargaan tapi bukti nyata,” pintanya.

Dia menyebutkan, apa pun kegiatan yang dilaksanakan Aparatur Sipil Negara (penyuluh) ditengah-tengah masyarakat (petani) perlu dilakukan dengan kesungguhan dalam mendukung program, karena itu merupakan sebuah amanah dan tanggungjawab.

“Apapun kegiatannya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam mendukung program karena ini amanah. Kesungguhan ini saya minta karena ini menyangkut kemanusiaan. Sebab kalau tidak sungguh-sungguh apa yang diharapkan sulit bisa tercapai,” ungkapnya.

Baca Juga:  12 Anggota DPRD Dilaporkan karena Dinilai tak Punya Itikad Baik Kembalikan Uang

Dia juga meminta agar camat supaya saling berkoordinasi dengan wali nagari dan pihak terkait lainnya di wilayah tugasnya. Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, ketika dihubungi menjelaskan bahwa saat ini ada sebanyak 107 penyuluh daerah itu.

Jumlah itu tidak sebanding dengan banyaknya jumlah nagari (182 nagari) yang seharusnya di masing-masing nagari memiliki satu penyuluh. Walaupun demikian, kata dia, pihaknya akan berupaya pada musim tanam I (April-September) nanti, target tanam 17.773 hektare dengan produksi 192.933 ton akan diupayakan tercapai.

“Untuk pencapaian target produksi ini, saya mengharapkan seluruh komponen terkait mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan nagari untuk melakukan percepatan tanam dengan mengadakan plakat turun ke sawah dengan tujuan peningkatan indeks pertanian di setiap lahan yang ada,” harapnya.

Dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu dan mendukung petani dalam melakukan gerakan turun ke sawah dengan pengawalan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana produksi. “Ini saya harapkan agar peningkatan kesejahteraan petani benar-benar berwujud di daerah ini,” timpalnya. (yon)