Pabrik Furniture di Pessel Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 1,2 Miliar

13
LUDES JADI ABU: Api membesar dan menghanguskan seluruh isi pabrik furniture di Pessel. Kerugian ditaksir Rp 1,2 miliar.(IST)

Pabrik furniture yang memproduksi beraneka perabotan rumah tangga di Kampung Gurunpanjang, Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dilalap si jago merah.

Peristiwa yang terjadi Minggu (28/11) pukul 22.20 itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian yang dialami Safril Kamta 43, pemilik pabrik mencapai Rp 1,2 miliar.
Informasi yang diterima dari warga di sekitar kejadian, kobaran api yang begitu cepat membesar itu berasal dari dalam ruang pabrik.

“Kami melihat kobaran api yang begitu cepat membesar itu berasal dari dalam ruangan barik furniture. Walau upaya pertolongan untuk memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya sudah kami lakukan dari warga sekitar, namun sulit untuk bisa menjinakkan api. Sebab isi gudang dan toko yang dipenuhi oleh perabotan rumah tangga berupa lemari, meja, kursi dan lainnya itu sangat mudah terbakar,” ungkap Ramli, 47, di lokasi kejadian.

Dikatakannya, saat kebakaran terjadi, warga berupaya untuk melakukan penyelamatan isi gudang pabrik tersebut.  “Namun upaya itu kalah cepat dengan kobaran api yang terus membesar dan tidak terkendali. Yang bisa diselamatkan hanya 1 unit mobil pribadi yang parkir di dalam bagasi pabrik ketika itu. Bahkan pemilik usaha, Safril Kamta, bersama istrinya Fitri 39, ia hanya bisa menyelamatkan badan dengan baju melekat di badan saja,” ujarnya.

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Pessel, Dailipal, ketika dihubungi kemarin (29/11) membenarkan kejadian itu dan menjelaskan, untuk menjinakkan api pihaknya menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) bersama 15 personel pemadam.

“Setelah mendapatkan laporan dari warga, kita langsung menerjunkan dua unit mobil Damkar ke lokasi kejadian. Dua unit mobil Damkar itu kita datangkan dari Pos Damkar Kambang satu unit, dan dari Pos Damkar Balaiselasa satu unit pula. Sedangkan jumlah personel yang kita turunkan sebanyak 15 orang yang terdiri dari Pos Damkar Kambang 9 personil, dari Pos Damkar Balai Selasa sebanyak 6 personil pula,” katanya.

Dijelaskannya, mobil damkar dari Pos Kambang sampai ke lokasi kebakaran yang berjarak sekitar 5 kilometer pukul 22.25, atau lima menit setelah laporan kejadian kebakaran itu diterima. Kemudian disusul mobil yang berasal dari Pos Damkar Balaiselasa setelah 12 menit berikutnya.

Baca Juga:  Gunakan Mesin Jahit Listrik PLN Peduli, KUBE SKD Syar’i Optimistis Produktif

“Walau peristiwa kebakaran yang diduga karena arus pendek listrik ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 1,2 miliar. Sebab selain menghanguskan tempat usaha yang sebagian masih semi permanen itu, semua isinya juga tidak bisa diselamatkan. Kecuali hanya 1 unit mobil minibus pribadi. Kobaran api benar-benar bisa dijinakkan pada Senin (29/11) dini hari pukul 01.10,” ujar Dailipal.

Dia berharap kepada korban kebakaran bisa tetap sabar, sebab semua itu sudah menjadi ketentuan dari Yang Maha Kuasa.

“Kepada masyarakat saya imbau agar waspada terhadap ancaman bahaya kebakaran dengan tetap melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap jaringan instalasi listrik di rumah. Sedangkan terhadap jaringan instalasi yang sudah diatas 20 tahun, agar bisa dilakukan peremajaan, agar kebakaran yang ditimbulkan oleh arus pendek bisa diminimalisir,” ingatnya.

Wali Nagari Lakitan, Rafli Pudin, ketika dihubungi Padang Ekspres kemarin (29/11) menjelaskan, sebelum kebakaran terjadi, Safril Kamta, bersama istri dan tiga anaknya tinggal di tempat usaha itu pada bagunan bagian belakang.

“Sebab bagian belakang bangunan pabrik yang sudah permanen itu merupakan tempat tinggal bagi mereka. Karena sudah habis terbakar, sehingga mereka sekeluarga menumpang di rumah orangtua istrinya di Kampung Karang Tangah, Nagari Lakitan Selatan,” jelas Rafli Pudin.

Ia menambahkan, hingga saat ini memang belum ada bantuan yang turun dari pemerintah, namun dari nagari pihaknya akan segera menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako.

“Karena kebutuhan sembako merupakan hal mendesak, sehingga kita dari nagari segera akan menyalurkannya. Kami juga berharap supaya pemerintah daerah bisa mencarikan solusi agar korban kebakaran ini bisa kembali menempati tempat tinggalnya, di samping juga bisa kembali melangsungkan usaha yang sudah dilakukan selama ini dengan cara memudahkan untuk mendapatkan modal,” timpalnya berharap. (yon)